Mengejutkan! Dokter Bongkar Fakta di Balik Kasus Serangan Jantung
Jakarta, CNBC Indonesia - Penyakit jantung hingga kini masih menempati posisi teratas sebagai penyebab kematian di dunia. Seorang dokter menyebutkan, sekitar 90 persen kejadian serangan jantung berkaitan dengan satu kebiasaan yang kerap dilakukan pada pagi hari, namun sering luput disadari. Menariknya, kebiasaan ini tidak berhubungan dengan pola makan maupun tekanan stres.
Melansir detikHealth, rutinitas pagi yang terlalu minim aktivitas fisik menjadi alarm bahaya serangan jantung. Hal ini sebagaimana disampaikan seorang dokter umum yang aktif membagikan informasi kesehatan melalui media sosial, Dr Sana Sadoxai. Ia menjelaskan, ancaman serangan jantung bisa mulai muncul sejak seseorang terbangun dari tidur lalu menjalani pagi hari dengan kondisi pasif tanpa banyak bergerak.
"Bahaya sebenarnya dimulai saat Anda bangun dan tetap diam," kata Dr Sadoxi, dikutip dari detikHealth, Jumat (26/12/2025).
Dr Sadoxai menjelaskan, banyak orang bangun tidur langsung memegang ponsel, duduk terlalu lama, lalu buru-buru berangkat tanpa aktivitas fisik sama sekali. Pola ini membuat tubuh berada dalam kondisi kurang bergerak dan peradangan tinggi.
Kebiasaan tersebut secara perlahan mempercepat resistensi insulin, penumpukan lemak perut, tekanan darah tinggi, peradangan tersembunyi, hingga gangguan metabolisme. Seluruh faktor itu secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung dini, terutama pada orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas.
Padahal, hanya dengan 5 hingga 7 menit aktivitas ringan saat pagi, risiko tersebut bisa ditekan. Aktivitas sederhana seperti jalan cepat, peregangan, atau latihan pernapasan dapat membantu melancarkan sirkulasi darah, mengaktifkan metabolisme, menstabilkan kadar gula darah, dan melindungi kesehatan jantung.
"Berat badan, metabolisme, dan kesehatan jantung saling terkait. Mengabaikan kebiasaan pagi ini merupakan ancaman tersembunyi. Mengubahnya bisa menyelamatkan nyawa," tegasnya.
Dr Sadoxai juga mengingatkan keluhan seperti, obesitas, lemak perut yang sulit hilang, mudah sesak napas, diabetes, hingga kelelahan kronis dapat menjadi tanda awal gangguan metabolisme yang tidak boleh diabaikan.
Berbagai respons pun datang dari para warganet yang mengikutinya di media sosial. Ada yang mengatakan bangun tidur lalu langsung terburu-buru ke kantor itu perlahan membunuh kita.
"Saya bangun, minum teh dengan santai 30 menit sebelum bersiap kerja. Saran ini masuk akal," kata pengguna lainnya.
Gejala dan Pencegahan Serangan Jantung
Menurut NHS, serangan jantung atau infark miokard terjadi saat aliran darah ke jantung terhambat, yang umumnya akibat gumpalan darah.
Gejala yang paling umum adalah nyeri dada, seperti rasa tertekan, berat, atau sesak. Tanda lain yang perlu diwaspadai antara lain nyeri menjalar ke lengan, rahang, leher, punggung, atau perut, pusing, keringat dingin, sesak napas, mual, hingga rasa cemas berlebihan.
Untuk menurunkan risiko serangan jantung, masyarakat disarankan berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat, serta rutin berolahraga. Orang dewasa dianjurkan melakukan aktivitas fisik intensitas sedang setidaknya 150 menit per minggu.
(dce)[Gambas:Video CNBC]