Intip 8 Destinasi Gereja Bersejarah di Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Natal menjadi momen yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga maupun berlibur ke berbagai destinasi. Selain menjadi tempat ibadah, sejumlah gereja di Indonesia memiliki sejarah yang menarik untuk dikunjungi.
Indonesia memiliki beragam gereja bersejarah yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan arsitektur kolonial yang menarik untuk dikunjungi saat libur Natal. Bangunan-bangunan gereja tua ini tersebar dari barat hingga timur Indonesia dan mencerminkan perjalanan panjang masuknya agama Kristen di Tanah Air.
Selain wisata religi, destinasi ini juga menawarkan pengalaman edukatif bagi wisatawan yang tertarik pada sejarah dan budaya. Berikut delapan gereja yang bisa menjadi destinasi wisata melansir situs resmi Kementerian Pariwisata (Kemenpar):
1. Gereja Tugu, Jakarta Utara
GPIB Tugu atau Gereja Tugu merupakan salah satu gereja Protestan tertua di Jakarta yang berdiri sejak 1678 dan didirikan oleh komunitas Mardijkers. Arsitekturnya sederhana namun unik karena memadukan unsur Eropa dan budaya lokal yang masih terjaga hingga kini.
Selain bangunan bersejarah, Gereja Tugu juga dikenal dengan tradisi Cafrinho dan musik keroncong Tugu yang diwariskan secara turun-temurun. Hal ini menjadikannya tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat pelestarian budaya komunitas Tugu.
2. Gereja Blenduk, Semarang
Gereja Blenduk atau GPIB Immanuel Semarang adalah gereja Protestan tertua di Jawa Tengah yang didirikan pada 1753 oleh komunitas Belanda. Nama Blenduk merujuk pada kubah besar ikonik yang menjadi ciri khas gereja di kawasan Kota Lama Semarang.
Perpaduan arsitektur Neo-Klasik dan Barok membuat gereja ini menjadi daya tarik wisata utama dan objek favorit untuk berfoto. Lokasinya yang strategis di depan Taman Srigunting semakin memperkuat posisinya sebagai ikon wisata sejarah Semarang.
3. GKPA Pakantan, Mandailing Natal
GKPA Pakantan di Sumatera Utara dikenal sebagai gereja tertua di daratan Pulau Sumatera dengan usia hampir 200 tahun. Gereja ini menjadi saksi awal penyebaran Kristen Protestan di wilayah Mandailing dan Tapanuli Selatan.
Bangunannya memadukan gaya kolonial dengan kearifan lokal Mandailing yang mencerminkan interaksi budaya setempat. Lokasinya di kawasan pegunungan menghadirkan suasana tenang yang cocok untuk wisata sejarah dan refleksi rohani.
4. GKE Imanuel Mandomai, Kalimantan Tengah
GKE Imanuel Mandomai didirikan pada 1876 dan menjadi salah satu gereja tertua di Kalimantan serta titik awal misi Kristen di kalangan masyarakat Dayak. Gereja ini memiliki arsitektur khas dengan material kayu ulin dan sentuhan budaya lokal.
Interiornya dihiasi kaca patri buatan Jerman yang menambah nilai historis bangunan tersebut. Kini, gereja ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional dan masih aktif digunakan untuk ibadah.
5. Katedral Reinha Rosari, Larantuka
Katedral Reinha Rosari di Larantuka merupakan simbol penting perkembangan Katolik di Indonesia Timur. Gereja ini lekat dengan tradisi Semana Santa yang telah berlangsung sejak abad ke-16.
Dibangun pada 1884, katedral ini menjadi pusat keuskupan sekaligus destinasi wisata religi yang ramai dikunjungi peziarah. Perannya tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai saksi sejarah panjang Katolik di Flores.
6. Gereja Sentrum Manado
Gereja Sentrum Manado atau GMIM Manado berdiri sejak 1677 dan menjadi gereja tertua di ibu kota Sulawesi Utara. Bangunannya bergaya kolonial dengan menara lonceng yang telah menjadi landmark kota.
Letaknya yang berada di pusat kota membuat gereja ini mudah diakses oleh umat dan wisatawan. Gereja Sentrum memiliki peran penting dalam perkembangan sosial dan keagamaan masyarakat Manado.
7. Gereja Tua Hila, Ambon
Gereja Tua Hila atau GPM Ebenhaezer dibangun pada abad ke-17 oleh VOC dan menjadi salah satu gereja tertua di Maluku. Arsitektur kolonial Belanda yang kokoh dirancang khusus untuk menghadapi iklim tropis dan kondisi geografis wilayah tersebut.
Gereja ini menyimpan berbagai peninggalan bersejarah seperti Alkitab tua dan lonceng kuno. Selain pusat ibadah, Gereja Hila juga menjadi destinasi wisata sejarah penting di Maluku.
8. Pulau Mansinam, Papua Barat
Pulau Mansinam merupakan lokasi bersejarah masuknya Injil di Papua pada 5 Februari 1855 oleh dua misionaris asal Jerman. Meski bukan gereja, pulau ini memiliki nilai spiritual tinggi bagi umat Kristiani Papua.
Di pulau ini terdapat monumen Yesus Kristus dan kawasan ziarah yang ramai dikunjungi setiap peringatan Hari Pekabaran Injil. Mansinam kerap disebut sebagai Pulau Peradaban Papua karena menjadi titik awal perubahan sosial dan pendidikan di wilayah tersebut.
Delapan destinasi tersebut menawarkan alternatif wisata Natal yang sarat nilai sejarah, budaya, dan spiritualitas. Meski terbuka untuk umum, wisatawan diimbau tetap menjaga etika dan menghormati gereja sebagai tempat ibadah agar kesakralannya tetap terjaga.
(fsd/fsd)[Gambas:Video CNBC]