MARKET DATA

Sabrina Carpenter Murka, Tak Sudi Lagunya Dipakai Trump

Tim Redaksi,  CNBC Indonesia
03 December 2025 12:05
Sabrina Carpenter berpose selama Met Gala, gala penggalangan dana tahunan yang diadakan untuk kepentingan Institut Kostum Museum Seni Metropolitan dengan tema tahun ini 'Superfine: Tailoring Black Style,' di New York City, New York, AS, 5 Mei 2025. (REUTERS/Mario Anzuoni)
Foto: Sabrina Carpenter. (REUTERS/Mario Anzuoni)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyanyi pop Sabrina Carpenter mengungkapkan kemarahannya pada Gedung Putih usai lagu miliknya "Juno" dipakai dalam sebuah video yang menggambarkan aparat penegak hukum menangkap orang-orang yang diduga melakukan pelanggaran imigrasi.

"Jahat dan menjijikkan," ucap peraih Grammy tersebut.

"Jangan pernah melibatkan saya atau musik saya untuk mendukung agenda Anda yang tidak manusiawi," tulis Sabrina di X.

Meski begitu, Gedung Putih tampaknya tidak peduli dengan protes Sabrina. Sebab, kantor Presiden Donald Trump itu kembali menggunakan lirik lagu Sabrina Carpenter dalam sebuah pernyataan menanggapi kritiknya.

"Ini sebuah pesan yang Short n' Sweet untuk Sabrina Carpenter: kami tidak akan meminta maaf karena mendeportasi para pembunuh ilegal, pemerkosa, dan pedofil kriminal berbahaya dari negara kami. Siapa pun yang membela monster-monster sakit ini pasti stupid, or is it slow?" kata juru bicara Gedung Putih, Abigail Jackson, dalam sebuah pernyataan.

Video yang menggunakan lagu tersebut masih ada di X dan TikTok hingga Selasa sore.

Ini bukan pertama kalinya Gedung Putih di era Trump menggunakan lagu-lagu artis tanpa izin mereka, seringkali menggunakan nada yang tidak serius di media sosial melalui meme dan video.

Dalam video serupa yang diunggah oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri bulan lalu, media untuk salah satu lagu Olivia Rodrigo, "All-American Bitch," dinonaktifkan di Instagram, meskipun masih muncul di X.

Olivia Rodrigo mengecam penggunaan lagunya. "Jangan pernah gunakan lagu saya untuk mempromosikan propaganda rasis dan kebencian Anda," tulisnya, menurut Billboard dan Rolling Stone. Namun komentar tersebut sudah dihapus.

Akun media sosial Gedung Putih juga mengunggah video presiden dengan audio lagu "Hey Daddy (Daddy's Home)" milik penyanyi Usher - sebuah referensi terhadap Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte yang menyebut Presiden Donald Trump sebagai "ayah" pada sebuah pertemuan puncak di Belanda. Lagu tersebut akhirnya "dinonaktifkan sebagai tanggapan atas laporan dari pemilik hak cipta."

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bocoran Album Terbaru Taylor Swift, Ada Kolab dengan Sabrina Carpenter


Most Popular