Penyebab Kanker Prostat pada Pria Usia Muda, Waspada!
Jakarta, CNBC Indonesia - Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak dialami pria. Prostat sendiri memiliki peran yang penting dalam sistem reproduksi pria.
Kanker prostat terjadi karena adanya pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali di kelenjar prostat. Kondisi tersebut kemudian memicu tumbuhnya sel abnormal yang tidak terkendali hingga membentuk massa atau benjolan yang merupakan tumor ganas (kanker).
Umumnya, kanker prostat tumbuh secara perlahan dan tidak menyebar. Pada beberapa kasus, sel-sel kanker bersifat agresif dan dapat menyebar dengan cepat.
Kasus kanker prostat di Indonesia telah mencapai 13.130 kasus baru pada tahun 2022 dan menjadi penyebab kematian kanker ke-12 bagi pria. Kendati sering terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun, diam-diam kanker ini juga mulai menyerang usia muda.
Ahli Urologi, dr. Badrulhisham Bahadzor dari Hospital Picaso Petaling Jaya, Malaysia mengatakan bahwa umumnya kanker prostat terjadi karena faktor usia. Namun kini kanker prostat juga banyak menyerang pria pada usia muda.
"Banyak orang menganggap bahwa kanker prostat sebagai penyakit orang tua, padahal kanker ini snagat agresif dan bisa menyerang usia muda. Karena sering dianggap sepele penanganan kanker prostat pada usia muda sering kali terlambat," kata dr. Badrulhisham dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (28/11/2025).
Akibat keterlambatan tersebut menurutnya proses pengobatan kanker prostat jadi lebih sulit. Untuk itu, perlu adanya kesadaran akan gejala penyakit kanker, seperti deteksi dini.
Pada usia muda, kanker prostat biasanya dialami oleh individu yang memiliki faktor risiko tertentu, mulai dari riwayat keluarga dengan kanker prostat, obesitas, kelainan genetik, ataupun menjalani gaya hidup yang tidak sehat.
Gejala kanker prostat
Pada awalnya, pria yang mengidap kanker prostat tidak akan merasakan gejala apa-apa. Namun, saat prostat sudah membengkak dan mulai memengaruhi saluran pembuangan urine atau sperma.
Para penderitanya, umumnya akan mengalami nyeri saat ejakulasi, sensasi terbakar saat buang air kecil, tidak nyaman saat duduk, terdapat darah dalam urine, dan nyeri di punggung bawah, pinggul, atau dada.
Diagnosis dan pengobatan
Untuk diagnosis kanker prostat umumnya melibatkan berbagai jenis pemeriksaan, mulai dari anamnesis (wawancara medis), pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang.
Kemudian, dokter akan melanjutkan dengan skrining khusus untuk memastikan ada tidaknya kelainan pada kelenjar prostat, seperti, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang. Selama anamnesis, dokter akan menanyakan seputar gejala dan riwayat keluarga yang menderita kanker prostat.
Kemudian, dokter akan melanjutkan dengan skrining khusus untuk memastikan ada tidaknya kelainan pada kelenjar prostat, seperti, pemeriksaan colok dubur, pemeriksaan laboratorium, biopsi prostat, Trans Rectal Ultra Sonography (TRUS), dan Axial Imaging (CT-MRI).
Untuk pengobatan kanker prostat, pasien dapat menjalani beberapa terapi seperti radiasi, terapi hormon dan juga terapi target. Lalu ada juga operasi lokal (prostatektomi), imunterapi dan sisanya adalah pemantauan aktif, kemoterapi, laser lithotripsy, flexible ureteroscopy, serta prosedur robotik.
Pemilihan metode pengobatan dilakukan berdasarkan kondisi pasien. Berbagai metode pengobatan bisa dilakukan, namun faktor lain yang memengaruhi kesembuhan pasien adalah keputusan dari pasien sendiri.
(miq/miq)