MARKET DATA

Waspada Modus Penipuan Loker Terbaru, Mengaku dari Jobstreet

Fergi Nadira,  CNBC Indonesia
28 November 2025 07:00
FILE PHOTO: A man carrying a stack of job listings listens to a discussion at the One Stop employment center in San Francisco, California, August 12, 2009.  REUTERS/Robert Galbraith/File Photo                          GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD
Foto: REUTERS/Robert Galbraith/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia mencatat jumlah iklan lowongan kerja (loker) terindikasi penipuan paling tinggi di Asia Pasifik, menurut data internal Jobstreet by SEEK.

Salah satu modus penipuan lowongan loker paling umum adalah pelaku yang mengirim pesan WhatsApp dan mengaku dari Jobstreet. Umumnya pesan itu dimulai dengan kalimat, "Halo Dina, kami mendapatkan data Anda dari Jobstreet...." padahal platform resmi tidak pernah mengirimkan lowongan melalui pesan pribadi di luar sistem.

Operations Director Jobstreet by SEEK, Willem Najoan mendata, dalam satu tahun terakhir saja, 3.600 rekrut perusahaan ditolak karena tidak memenuhi syarat legalitas atau terindikasi aktivitas mencurigakan. 

"Begitu perusahaan melakukan pendaftaran, seluruh data legal seperti NIB, NPWP, KTP, alamat perusahaan hingga informasi PIC otomatis dipindai," jelas Willem, saat ditemui CNBC Indonesia di Jakarta, Kamis (27/11/2024).

"Sistem dapat mendeteksi pola tidak wajar seperti duplikasi, data tidak valid, atau indikasi penyalahgunaan identitas sehingga permohonan onboarding dapat langsung ditahan," lanjutnya.

Berdasarkan data dari SEEK by Jobstreet, kategori pekerjaan yang paling banyak dipalsukan antara lain:

- Administration & Office Support (39,36%)

- Manufacturing, Transport & Logistics (21,06%)

- Retail & Consumer Products (12,23%)

- Trades & Services (7,98%)

- Hospitality & Tourism (5,74%)

Lowongan seperti admin e-commerce, admin toko online, data entry, dan staf gudang jadi target favorit. Alasannya sederhana yaitu pekerjaan ini tidak menuntut syarat rumit, banyak dicari, dan sangat diminati generasi muda yang sedang mencari pemasukan cepat.

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penipuan Lowongan Kerja di LinkedIn, Pelamar Rugi Rp32 Juta


Most Popular