7 Tanda Anda Masuk Kelas Menengah, Ini Ciri-Cirinya Menurut Bank Dunia
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah biaya hidup yang terus meningkat, posisi sebagai bagian dari "kelas menengah" menjadi tolok ukur kesejahteraan bagi banyak orang Indonesia. Namun, siapa sebenarnya yang termasuk dalam kategori ini?
Bank Dunia mendefinisikan kelas menengah Indonesia sebagai individu dengan konsumsi harian antara Rp4,5 juta hingga Rp23 juta per bulan. Namun, ukuran tersebut bukan hanya tentang penghasilan, melainkan juga mencakup aspek pekerjaan, pendidikan, hingga gaya hidup yang relatif stabil.
Berada di kelas menengah berarti memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan pokok sekaligus ruang finansial untuk hiburan dan investasi. Mengutip Yahoo! Finance, berikut beberapa indikator umum yang menandai seseorang tergolong dalam kelas menengah:
1. Mayoritas aset ada di rumah
Penanda paling jelas seseorang termasuk kelas menengah adalah jika sebagian besar kekayaan bersihnya terikat pada rumah atau properti. Sederhananya, jika rumah Anda mencakup sekitar 80% aset Anda, kemungkinan besar Anda berada di kelas menengah finansial.
Hal ini terutama berlaku ketika Anda memiliki cicilan KPR atau pajak properti yang tinggi, karena hal itu menghalangi Anda untuk mengembangkan kekayaan secara stabil. Tapi, setidaknya Anda tidak perlu membayar sewa.
2. Tidak menyewa
Jika jumlah utang KPR menunjukkan apakah seseorang termasuk kelas menengah, apa artinya bagi penyewa? Biasanya, mereka yang masih menyewa rumah berada di bawah kelas menengah atau di batas bawah kelas menengah.
3. Memiliki dana darurat
Seberapa pun rumitnya mendefinisikan kelas menengah, beberapa indikator status ini hampir jelas. Misalnya, dalam keadaan darurat, sebagian besar kelas menengah cukup siap secara finansial untuk mengatasinya.
Jadi, jika Anda memiliki setidaknya sejumlah tabungan untuk pengeluaran tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau tagihan medis, itu merupakan semacam simbol status kelas menengah.
4. Memiliki investasi
Menghasilkan dan menabung uang memang penting, tetapi jika Anda juga dapat menginvestasikannya, ini merupakan tanda utama bahwa Anda berada di kelas menengah.
Ini berarti Anda tidak hanya memiliki gaji yang cukup, tetapi Anda juga dapat hidup nyaman dengan toleransi risiko yang lebih tinggi. Memahami bahwa dibutuhkan lebih dari sekadar rekening tabungan untuk menumbuhkan dana pensiun Anda, dan berinvestasi sebagai suatu hal, merupakan faktor krusial bagi kelas sosial dan ekonomi ini.
5. Bisa berhenti bekerja
Mereka yang berhenti dari pekerjaan mereka untuk pekerjaan lain juga dapat dianggap sebagai kelas menengah. Ini bukan hanya karena mereka memiliki kekayaan untuk berhenti, tetapi karena mereka bisa bertahan hidup dengan mengandalkan diri sendiri.
Jika Anda merasa bebas untuk bertindak atas ketidakpuasan kerja dengan meninggalkan pekerjaan Anda saat ini, keyakinan tersebut biasanya berasal dari status kelas menengah.
6. Utang bukanlah penyebab stres
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan saat menilai apakah seseorang termasuk kelas menengah adalah seberapa besar pengaruh utang terhadap mereka. Mulai dari pinjaman hingga cicilan mobil, utang dapat menyulitkan Anda dalam mengembangkan kekayaan. Namun, jika Anda mampu menutupi biaya hidup dan biaya lainnya, kemungkinan besar Anda berada di kelas menengah dengan nyaman.
7. Mampu membiayai pendidikan tinggi untuk anak
Jika Anda mampu membiayai pendidikan tinggi untuk anak-anak Anda, itu merupakan indikator yang cukup kuat bahwa Anda berada dalam parameter keuangan kelas menengah. Faktanya, mampu membiayai pendidikan tinggi secara umum merupakan tanda status tersebut.
Biaya pendidikan tinggi untuk seorang anak dapat berkisar dari puluhan ribu hingga ratusan ribu dolar, tergantung universitasnya, jadi ini bukanlah prestasi finansial yang kecil.
(miq/miq)