
Ternyata Ini yang Bikin Kelas Menengah Susah Naik Kelas Jadi Kaya

Jakarta, CNBC Indonesia — Kelas menengah dikenal memiliki pola konsumsi seimbang antara kebutuhan pokok dan gaya hidup. Mereka masih bisa menyisihkan dana untuk tabungan dan investasi, namun sejumlah kebiasaan finansial justru membuat kelompok ini sulit naik kelas jadi kaya.
CEO Pineapple Money, Zach Larsen, menilai kelas menengah sering berada di persimpangan antara kenyamanan hidup dan tuntutan finansial.
"Banyak dari mereka berfokus pada rumah yang layak, kendaraan andal, pendidikan anak, serta tetap memprioritaskan tabungan pensiun dan asuransi," kata Larsen dikutip dari Yahoo Finance, Minggu (14/9/2025).
Sementara itu, survei Business Insider menunjukkan mayoritas kelas menengah cenderung menabung ketika mendapat pemasukan tambahan. Sebaliknya, kelompok berpenghasilan rendah lebih memilih membayar utang, sedangkan kalangan kaya fokus menambah investasi.
Berikut tujuh pengeluaran khas kelas menengah yang jarang dilakukan orang kaya:
1. Cicilan Konsumtif
Banyak keluarga kelas menengah terbebani cicilan rumah, kredit mobil, hingga pinjaman mahasiswa. Berbeda dengan orang kaya yang berutang untuk membeli aset produktif, kelas menengah lebih sering berutang demi barang konsumtif.
"Kendaraan mahal atau barang mewah kerap dibeli dengan utang," ujar pakar keuangan Jacquesdu Toit.
2. Gadget Terbaru
Kecenderungan mengikuti tren membuat kelas menengah rutin membeli gadget atau produk bermerek kelas menengah, meski harus berutang.
"Mereka sering terjebak dalam dorongan untuk selalu upgrade," kata Rob Whaley dari Horizon Finance Group.
3. Biaya Pendidikan
Pendidikan swasta hingga perguruan tinggi jadi prioritas utama kelas menengah. Namun Toit mengingatkan, jalur pendidikan juga bisa jadi beban.
"Mengambil jurusan yang kurang prospektif bisa menyulitkan finansial jangka panjang," ujarnya.
4. Properti di Pinggir Kota
CEO Sell Quick California, Marc Afzal, menyebut rumah di pinggiran kota menjadi pilihan utama kelas menengah. Berbeda dengan orang kaya yang mengoleksi properti premium, kelas menengah biasanya hanya punya satu rumah utama dengan cicilan panjang.
5. Mobil Mahal dengan Cicilan Panjang
Menurut money coach Mary Vallieu, banyak kelas menengah membeli mobil Rp800 juta-Rp1 miliar dengan tenor 7-8 tahun. Kalangan kaya biasanya membeli tunai, sedangkan kelompok berpenghasilan rendah memilih mobil bekas.
6. Paket Wisata
Kelas menengah gemar traveling dan konser melalui paket wisata yang dianggap hemat. Meski tak eksklusif, pengeluaran untuk hiburan ini menjadi kebiasaan rutin.
7. Peralatan Dapur dan Barang Premium
Kelas menengah sering membeli versi "lebih bagus" dari kebutuhan dasar, mulai dari HP mahal hingga peralatan dapur premium.
"Mereka tak selalu membeli yang terbaik, tapi ingin fitur lebih," jelas Jake Claver dari Digital Ascension Group.
Meski mampu menikmati gaya hidup nyaman, pakar menegaskan pentingnya mengarahkan pengeluaran agar menciptakan keamanan finansial jangka panjang.
"Kuncinya adalah menyesuaikan belanja dengan nilai jangka panjang, berinvestasi, dan membangun bisnis," kata Toit. "Tujuannya bukan sekadar punya penghasilan, tapi menciptakan gaya hidup berkelanjutan tanpa tekanan keuangan berlebihan."
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 7 Pembelian Kelas Menengah yang Tak Pernah Dilakukan Orang Kaya
