Potret Kereta Jenazah Keraton Surakarta Berusia 100 Tahun
Jakarta, CNBC Indonesia - Kereta jenazah milik Keraton Kasunanan Surakarta dikeluarkan dari tempat penyimpanan menjelang prosesi pemakaman Raja Paku Buwana XIII yang wafat pada Minggu pagi (2/11/2025).
Kereta tersebut selama ini disimpan di Gedung Kereta, tepat di depan Sasono Putro. Sejumlah abdi dalem bersama adik raja, KGPH Puger, membuka gerbang besar berwarna biru untuk mengeluarkan kereta peninggalan bersejarah itu.
Begitu keluar, abdi dalem langsung membersihkan bagian kereta yang tampak berdebu dan melepas tirai putih yang masih menempel. Menurut KGPH Puger, kereta ini sudah digunakan sejak masa Paku Buwana VII dan pernah direnovasi pada era Paku Buwana X.
"Sudah ada sejak PB VII, usianya sekitar 100 tahun," kata Gusti Puger kepada wartawan dikutip dari detikcom.
Kereta tersebut memang khusus digunakan untuk membawa jenazah raja dari dalam keraton menuju titik awal prosesi pemakaman. Rute yang akan ditempuh kali ini disebut sama seperti saat pemakaman Paku Buwana XII.
"Kereta jenazah digunakan untuk mengangkat jenazah dari dalam keraton keluar. Dulu PB X dibawa ke Stasiun Balapan karena ke Imogiri naik kereta api. Kalau PB XII dari sini ke Wuryaningratan, baru diganti ambulans," jelasnya.
Ia menambahkan, koordinasi teknis prosesi masih berlangsung. "Nanti koordinasinya hampir sama dengan PB XII, kalau ada perubahan akan diinformasikan," ujarnya.
Iring-iringan jenazah nantinya akan dikawal oleh sentono, abdi dalem, serta para kerabat keraton. Kereta akan ditarik enam hingga delapan ekor kuda, sementara masyarakat biasanya berdiri di tepi jalan untuk memberikan penghormatan terakhir.
"Yang mengiring nanti dari prajurit, sentono, pengawal, dan kerabat. Masyarakat biasanya ikut menyaksikan di pinggir jalan," kata ia.
Diketahui, Raja Keraton Kasunanan Surakarta Paku Buwana XIII wafat setelah menjalani perawatan selama dua bulan di rumah sakit.
(hsy/hsy)