Rahasia Kekayaan Taylor Swift, Bukan Hanya Jualan Album

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Minggu, 05/10/2025 14:30 WIB
Foto: Chris Pizzello/Invision/AP/Chris Pizzello

Jakarta, CNBC Indonesia — Dalam dunia musik, nama Taylor Swift tak pernah jauh dari sorotan-termasuk soal keuntungan finansial dari rilisan albumnya. Baru-baru ini, sebuah laporan dari media internasional membahas secara mendalam tentang pendapatan Swift dari album, royalti, dan aktivitas terkait.

Dan tidak seperti kebanyakan selebriti, Swift telah menjadikan urusan bisnis yang menguntungkan sebagai bagian dari personanya, memposisikan dirinya di garda depan dalam bisnis musik.

"Taylor datang dan berkata, 'Saya tidak akan membiarkan itu terjadi, saya akan mengubah industri ini. Itulah mengapa ide Swiftonomics muncul,'" ujar profesor musik Universitas Oregon, Drew Nobile, kepada CNN, dikutip Minggu (5/10/2025)


Bloomberg Billionaire's Index memperkirakan kekayaannya bertambah satu miliar dolar selama dua tahun terakhir, sehingga kini nilainya mencapai US$ 2,1 miliar karena perubahan pasar, uang tunai dari Eras Tour yang memecahkan rekor dan film konsernya sendiri, serta pembelian hak cipta atas semua album awalnya.

Menjadi Bisnis Musik

Menurut laporan tersebut, Taylor Swift berhasil merancang model bisnis musik yang jauh melampaui sekadar penjualan album fisik atau unduhan digital. Beberapa sumber menyebutkan bahwa dengan kepemilikan hak rekaman (masters) dan katalog musiknya, pendapatan dari streaming, lisensi, dan royalti bisa menjadi arus pendapatan signifikan.

Pada tahun 2025, Swift melengkapi kepemilikan seluruh katalog musiknya, termasuk video klip, konser film, artwork, serta lagu‐lagu yang belum dirilis. Langkah ini memungkinkan dia untuk meraih pendapatan lebih besar dari setiap pemutaran lagu maupun lisensi penggunaan karya musiknya.

Royalti Album Rekaman Ulang (Re‑recorded Albums)

Salah satu kasus menarik adalah bagaimana Swift mengeluarkan versi rekaman ulang dari albumnya yang lama (sering disebut "Taylor's Version"). Sebagai contoh:

"Fearless (Taylor's Version)" disebutkan memperoleh royalti sekitar US$758.430 per bulan dari streaming saja.

"Red (Taylor's Version)" juga mencatat pemasukan streaming sekitar US$1,4 juta per bulan pada periode tertentu.

Angka-angka itu menunjukkan bahwa lagu yang dianggap "rekaman lama" tetap bisa menjadi sumber pendapatan kuat jika masih relevan dan banyak didengar.

Berapa Banyak yang Swift Dapat dari Album "Utama"?

Laporan menyatakan bahwa untuk album baru, pendapatan datang dari penjualan fisik (CD, vinil, kaset), unduhan digital, streaming platform, dan lisensi lagu (untuk film, iklan, penggunaan media lain).

Namun, karena industri musik saat ini sangat bergantung pada streaming dan model lisensi, porsi besar pendapatan dari album baru cenderung berasal dari royalti dan lisensi, bukan hanya penjualan fisik.

Sayangnya, laporan tersebut tidak menyebutkan angka tunggal. Nilai itu bisa berbeda besar tergantung kontrak label dengan pembagian pendapatan biaya produksi, pemasaran, serta distribusi volume streaming dan distribusi lisensi.

Jejak Finansial Taylor Swift

Beberapa poin penting dari laporan yang relevan:

Kekayaan bersih Swift pada 2025 diperkirakan sekitar US$1,6 miliar (sekitar Rp 25 triliun, tergantung kurs) yang berasal dari kombinasi tur, royalti, katalog musik, dan properti.

Tur bertajuk "Eras Tour" menjadi salah satu sumber utama pendapatan, dan sering disebut-sebut sebagai pendorong besar bagi ekonomi lokal kota-kota yang dikunjunginya.

Selain itu, kepemilikan hak musik secara penuh memberikan keunggulan bagi Swift dalam memperoleh margin lebih besar dari setiap pemutaran lagu maupun penggunaan karya.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 25 Hours Hotel Jakarta, Ikon Baru Gaya Hidup Kreatif