Termasuk Kena Radioaktif, Ini 4 Penyebab Kematian Paling Menyakitkan
Jakarta, CNBC Indonesia - Kematian adalah proses yang akan dialami setiap makhluk hidup. Namun cara dan pengalaman yang berbeda.
Ada yang melewatinya secara damai. Namun beberapa kematian berakhir dengan menyakitkan.
Berikut 4 jenis kematian yang dianggap paling menyakitkan dan reaksi tubuh saat melewati prosesnya:
1. Dehidrasi
Dehidrasi adalah saat tubuh tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup. Tubuh juga berhenti memproduksi keringat untuk menghemat air, dan membuat suhu tubuh meningkat.
Saat tubuh tanpa cairan, maka volume darah dalam tubub menurun. Jantung akan bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh organ.
Kondisi tersebut bisa membuat kegagalan organ karena adanya penumpukan racun. Ginjal tak bisa menjalankan tugasnya menyaring racun dari darah karena tidak ada air.
Racun terus mengalami penumpukan dan menyebarkannya ke seluruh sistem tubuh. Prosesnya berlangsung lambat dan penuh penderitaan.
Proses itu akan berakhir saat organ penting seperti ginjal dan otak tidak lagi berfungsi. Ini semua akan menyebabkan kematian.
2. Tenggelam
Peristiwa mengerikan lainnya adalah tenggelam. Selama 10-12 menit pertama setelah tenggelam, seseorang tidak bisa bernapas dan tubuh melawan kondisi itu.
Manusia berupaya untuk menahan napas. Kemudian saat tak bisa bertahan, air mulai masuk ke paru-paru yang membuatnya kejang dan oksigen dalam darah juga akan habis.
Proses ini membuat hilangnya kesadaran pada mereka yang tenggelam. Kemudian diikuti kejang hipoksia atau saat oksigen dalam otak berkurang. Jantung juga akan berhentu memompa darah atau disebut sebagai kematian klinis.
3. Terbakar
Saat tubuh terbakar, panas api yang ekstrem membuat kulit menghitam dan terkelupas. Ini akan memperlihatkan jaringan dan otot di bawah kulit.
Salah satu kasus kematian paling disoroti adalah saat seorang pria yang jenazahnya larut dalam air kolam panas dan asam di Taman Nasional Yellowstonre.
Tubuh pria itu dimakan zat kimia dan suhu sangat tinggi. Hanya sedikit sisa tubuh dari korban.
4. Paparan Radiasi
Paparan radiasi juga bisa menyebabkan kematian dengan proses lambat dan menyiksa.
Pada awal radiasi ini akan membuat kerusakan fisik secara langsung. Mulai dari gendang telinga yang pecah, cedera paru-paru dari gelombang kejut, trauma fisik dari puing-puing, dan luka bakar yang parah.
Salah satu contohnya dialami Hisashi Ouchi, pekerja di pabrik nuklir. Tubuhnya hancur perlahan setelah terpapar dosis tinggi.
Sel dan kromosom rusak total dan tubuhnya tidak bisa lagi memperbaiki diri sendiri. Dia harus bertahan selama 83 hari dengan keadaan yang buruk sebelum kemudian meninggal akibat kegagalan multi-organ.
(dce)