Wamen Dahnil Sebut Ada Dugaan Kebocoran Dana Haji Rp5 Triliun!
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menduga ada kebocoran anggaran dalam pelaksanaan ibadah haji yang nominalnya mencapai Rp 5 triliun per tahun. Dari mana sumber kebocoran tersebut?
Dahnil menjelaskan, Indonesia memberangkatkan 203.000 jamaah haji pada tahun lalu dengan total biaya sekitar Rp17 triliun. Dari total dana tersebut, dia memprediksi ada sekitar 20-30% dana yang bocor.
"Kalau kebocoran 20% sampai 30% dari Rp17 triliun itu. berarti per tahun terjadi kebocoran hampir Rp 5 triliunan. Itulah yang hari ini ingin kami tekan semaksimal mungkin bila perlu nol kebocoran," tegas Dahnil, seperti dikutip dari DetikHikmah, Kamis (2/10).
Lebih rinci, Dahnil menjelaskan, struktur biaya haji yang mencapai Rp17 triliun terbagi dalam 10 proses pengadaan utama. Komponen terbesar adalah transportasi udara, layanan syarikah, katering, dan akomodasi di Arab Saudi. Potensi kebocoran diperkirakan terjadi di seluruh tahapan tersebut.
Dahnil juga menyebut bahwa Kementerian Haji dan Umrah tidak lagi menggunakan banyak syarikah seperti pelaksanaan haji sebelumnya. Indonesia akan menggunakan dua syarikah yang telah berpengalaman melayani jemaah haji Indonesia.
Dia mengklaim efisiensi sektor syarikah mampu menekan biaya hingga 200 Riyal atau sekitar Rp850.000 per jemaah.
Berapa biaya haji 2026?
Meski ada komitmen dari pemerintah untuk menurunkan biaya haji, hingga kini biaya resmi untuk pelaksanaan haji 2026 belum ditentukan.
"Kami sedang berusaha keras, sesuai perintah presiden berusaha mengurangi biaya haji," kata Gus Irfan, pekan lalu.
Dia mengakui menurunkan biaya haji bukanlah hal mudah karena ada banyak komponen yang perlu diperhitungkan. Pemerintah, kata dia, masih berusaha keras mencari komponen yang bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas layanan.
"Kami belum bicara angka. Tapi insya Allah turun. Kami kerja keras," tegasnya.
(hsy/hsy)