
Benarkah IQ B.J. Habibie Lebih Tinggi dari Einstein? Ini Faktanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Sosok B.J. Habibie kerap dikaitkan dengan label jenius, bahkan tak jarang muncul klaim bahwa tingkat kecerdasannya melampaui Albert Einstein. Dalam berbagai tulisan populer, Habibie disebut memiliki skor IQ hingga 200, sementara Einstein diperkirakan berada di kisaran 160-190.
Namun, hingga kini tidak ada bukti ilmiah maupun catatan resmi yang bisa mengonfirmasi angka tersebut. Tidak pernah ditemukan dokumen atau hasil tes yang menyebut Habibie benar-benar memiliki skor IQ 200. Dengan kata lain, kabar itu lebih tepat disebut mitos ketimbang fakta.
Meski begitu, dapat dipastikan Habibie adalah sosok yang pintar dan bisa dikategorikan sebagai orang dengan kecerdasan di atas rata-rata. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat perjalanan hidup Habibie itu sendiri.
Jauh sebelum aktif berpolitik, Habibie merupakan ilmuwan genius yang mengharukan nama Indonesia di dunia internasional. Dia jadi sedikit orang Indonesia yang bisa kuliah di Jerman dan secara khusus mengambil peminatan konstruksi pesawat terbang di Technische Hochschule Aachen, Jerman Barat.
Selama kuliah di Jerman, pria kelahiran 25 Juni 1936 itu punya prestasi yang membuat orang Eropa terpukau. Pernah suatu waktu, Habibie mengikuti ujian masuk kampus. Ketika pengumuman, namanya diketahui tidak tertera dalam daftar nama. Habibie pun merasa gagal.
Namun ternyata bukan tidak ada nama Habibie di daftar, tetapi namanya berada di paling atas sehingga orang sulit melihatnya. Diketahui, mendapat nilai hampir 10, jauh di bawah rekan dari Indonesia dan warga lokal.
"Mulai saat itu, asumsi mereka terhadap Rudy (red, nama lain B.J Habibie) sebagai anak yang kurang pintar dan tidak qualified, berubah," tulis Gina. S Noer dalam Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner.
Selain itu, dia juga jadi orang yang cukup langka karena kepintarannya. Dia berhasil mendapatkan gelar diploma ingenieur pada 1960, dan gelar doktor ingenieur pada 1966 di universitas yang sama dengan predikat summa cum laude.
Lalu, saat bekerja pula dia terlibat dalam proyek perancangan Pesawat Fokker F-28, Dornier DO-31, dan Airbus A-300B. Dari berbagai proyek itu dia sukses memiliki 46 hak paten yang memungkinkannya jadi orang kaya. Salah satu paten yang terkenal adalah soal teori crack yang memungkinkan pesawat tidak hancur saat terbang. Berkat penemuan itu, Habibie sukses dianugerahi penghargaan Von Karman Award, yang setara Hadiah Nobel, pada 1992.
Kepandaian Habibie itu terasa juga di Indonesia. Sejarah mencatat, Habibie menjadi aktor intelektual di balik kehadiran teknologi serbaneka pertama di Indonesia selama jadi Menteri Riset Indonesia. Dari mulai HP, jaringan GSM, internet, hingga pesawat terbang, semuanya lahir dari 'tangan dingin' Habibie.
Tentu, berbagai pencapaian itu dapat menunjukkan satu fakta: Habibie memang orang jenius, hanya saja tidak diketahui pasti berapa IQ-nya.
(hsy)
[Gambas:Video CNBC]
