
Ahli Ungkap Kebiasaan Unik Orang Cerdas seperti Bill Gates

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama ini kita sering diingatkan untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin, bekerja lebih keras, dan menghindari kebiasaan menunda-nunda. Namun sebuah temuan baru dari ahli neurosains menyebutkan saran tersebut belum tentu benar. Justru, membiarkan otak beristirahat dan pikiran mengembara bisa membawa manfaat besar bagi kesehatan mental dan kecerdasan.
Melansir CNBC International, ahli saraf Joseph Jebelli mengungkapkan, waktu menyendiri dan istirahat yang cukup bisa memperkuat fungsi otak, meningkatkan kreativitas, serta memberi ruang bagi ide-ide baru untuk berkembang. Lewat penelitiannya, ia menemukan kesendirian yang selama ini dianggap negatif justru menjadi kunci bagi otak untuk bekerja lebih optimal.
Secara kognitif, kesendirian bisa mendorong kreativitas karena memberi ruang bagi ide untuk berkembang. Baik itu menulis, bermain piano, melukis, berkebun, berdoa, atau meditasi , aktivitas-aktivitas ini sering kali justru paling baik dilakukan saat sendiri. Dalam momen isolasi semacam itu, jaringan "default mode" di otak sedang aktif membentuk koneksi baru, memperkuat keterampilan, meningkatkan daya serap informasi, dan memicu kreativitas secara lebih efektif.
Tokoh Cerdas Dunia Gemar Menyendiri
Banyak tokoh sukses dan cerdas di dunia justru senang menyendiri. Salah satunya Bill Gates. Di masa awal Microsoft, Gates rutin menjalani "Think Week" atau sebuah ritual pribadi dua kali setahun di sebuah kabin tanpa gangguan apa pun selain tumpukan buku. Tak ada tamu, bahkan dari keluarga atau karyawan. Menurut laporan The Wall Street Journal, salah satu hasil dari "Think Week"-nya adalah ide awal untuk merilis Internet Explorer pada 1995.
Leonardo da Vinci juga dikenal sebagai jenius yang kontemplatif. Ia dilaporkan bisa menatap lukisan The Last Supperselama berjam-jam tanpa menyentuhkan satu kuas pun, lalu pergi begitu saja.
Cara Memanfaatkan Kesendirian untuk Menguatkan Otak
Tidak ada aturan pasti soal berapa lama waktu menyendiri yang ideal. Tapi secara umum, semakin sering Anda bisa meluangkan waktu sendiri terutama saat benar-benar ingin sendiri, maka semakin baik dampaknya bagi otak.
1. Beranikan Diri untuk Pergi Sendiri
Merencanakan perjalanan atau retret solo bisa terasa menegangkan di awal, apalagi dengan kekhawatiran soal kesepian atau kebosanan. Namun keluar dari rutinitas dan memasuki lingkungan baru bisa sangat menyegarkan. Ini memaksa Anda keluar dari zona nyaman, menstimulasi indra dengan cara yang tak terduga, dan menciptakan ruang ideal untuk refleksi dan kreativitas.
2. Mulai dari yang Kecil
Sisihkan waktu sesingkat 10 menit sehari untuk menyendiri. Cari tempat tenang tanpa gangguan, cukup duduk dan bernapas. Langkah kecil ini bisa membantu otak mulai rileks dan mengaktifkan jaringan "default mode".
3. Selektif dalam Bersosialisasi
Pastikan waktu bersama orang lain betul-betul bermakna dan berkualitas. Banyak dari kita terjebak bersosialisasi dengan orang-orang yang seharusnya dihindari seperti teman toxic, kerabat yang menyakiti, atau orang yang membuat stres, hanya karena merasa tidak enak hati. Padahal, ini bisa meningkatkan hormon stres kortisol, yang merusak sistem sosial otak dan mengganggu relasi sehat yang seharusnya kita nikmati.
4. Gunakan Waktu Sendiri untuk Refleksi
Saat menyendiri, sempatkan waktu untuk merenung. Bisa lewat meditasi atau menulis jurnal. Proses refleksi membantu kita memahami perasaan dan pikiran, serta memberi wawasan lebih dalam tentang diri sendiri.
5. Lakukan Aktivitas Solo yang Menenangkan
Cobalah aktivitas yang cocok dilakukan sendiri dan bisa melatih mindfulness, seperti berjalan kaki, menulis jurnal, atau yoga. Selain mendukung manfaat kesendirian, kegiatan ini juga membantu Anda lebih hadir di saat ini dan menenangkan otak.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bill Gates Akui Menyesal DO dari Harvard demi Bangun Microsoft
