Waspada! Tidur Kurang dari 7 Jam Bisa Tingkatkan Risiko Kena Kanker

Linda Sari Hasibuan, CNBC Indonesia
Senin, 22/09/2025 16:50 WIB
Foto: Ilustrasi tidur. (Kinga Howard via Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidur merupakan kebutuhan suatu kebutuhan biologis untuk menjaga kesehatan dan tingkat energi. Kebutuhan waktu tidur berbeda-beda tergantung usia.


Semakin bertambahnya usia, kebutuhan waktu tidur menjadi berkurang. Meski waktu tidur ideal memberi banyak manfaat untuk kesehatan, kadang masih ada sebagian orang yang tidak menerapkannya.

Ternyata, tidur kurang dari tujuh jam dalam semalam telah dikaitkan dengan penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker dan penyakit jantung. Simak penjelasan berikut ini:

Tidur dan sistem perbaikan tubuh
Melansir Times of India, selama tidur nyenyak, tubuh Anda melakukan perbaikan sel, penyeimbangan hormon, dan perlindungan kekebalan tubuh. Ketika hal ini terganggu, sel-sel dapat mengalami kerusakan, peradangan meningkat, dan sistem kekebalan tubuh tidak dapat lagi mengenali dan menghancurkan sel-sel yang sakit.
Mekanisme perbaikan yang terganggu ini hanyalah salah satu alasan para ilmuwan mengaitkan tidur singkat dengan peningkatan risiko kanker.

Salah satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Cardiology Reviews di National Institutes of Health menyatakan bahwa kurang tidur merupakan masalah kesehatan masyarakat yang semakin meningkat, dan berkurangnya waktu tidur kini sangat terkait dengan hipertensi, penyakit jantung koroner, dan diabetes melitus.

Orang-orang di masyarakat barat yang hanya tidur selama 6,8 jam per malam, dikaitkan dengan penyakit jantung koroner dan hipertensi. Studi dari American Cancer Society menunjukkan bahwa pria yang tidur kurang dari 4 jam memiliki kemungkinan 2,8 kali lebih besar untuk melakukan diet dalam 6 tahun dibandingkan mereka yang tidur selama 7 atau 7,9 jam.

Wanita memiliki risiko 1,48 kali lebih tinggi dalam kondisi serupa. Studi ini berfokus pada hubungan berbentuk U antara durasi tidur dan mortalitas, yang berarti terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur dapat meningkatkan risiko kematian. Studi ini menyimpulkan bahwa orang yang tidur kurang dari 6-7 jam dapat secara signifikan berada di bawah radar:

- Tekanan darah tinggi
- Penyakit jantung
- Diabetes
- Kanker dan
- Kematian dini.

Kaitannya dengan kanker
Penelitian menemukan bahwa kurang tidur mengubah produksi melatonin. Melatonin bukan hanya hormon tidur, tetapi juga antioksidan kuat yang menghambat pertumbuhan tumor.

Kekurangannya dapat mempercepat mutasi sel dan mengganggu perlindungan alami tubuh terhadap perubahan kanker. Studi epidemiologi telah berhasil mengidentifikasi tingkat kanker payudara, prostat, dan kolorektal yang lebih tinggi di antara individu yang biasanya tidur kurang dari tujuh jam.

Pekerja shift, karena siklus tidur mereka yang terus-menerus terganggu, sangat rentan, tetapi terdapat hubungan lain antara pertumbuhan kanker dan tidur.
Sebuah studi yang diterbitkan menganalisis data dari lebih dari 14.800 orang berusia 45 tahun ke atas dan mengamati mereka selama median 6,9 tahun. Untuk menilai hubungan antara tidur malam, kebersihan tidur siang, dan total durasi tidur mereka dengan kejadian kanker:

- Kurang dari 6 jam tidur per malam: risiko kanker 41% lebih tinggi
- Tidak tidur siang: risiko kanker 60% lebih tinggi
- Kurang dari 7 jam total (tidur siang + tidur malam): risiko kanker 69% lebih tinggi

Bagaimana kurang tidur meningkatkan risiko kanker?

- Kadar melatonin dalam tubuh menurun: Melatonin mengatur jam biologis internal tubuh dan memiliki sifat antikanker.
- Gangguan fungsi kekebalan tubuh: Tidur membantu sistem kekebalan tubuh mendeteksi dan menghancurkan sel kanker.
- Gangguan ritme sirkadian: Gangguan pada siklus tidur alami tubuh dapat mengubah keseimbangan hormon dan mendorong pertumbuhan tumor.

Dampak pada jantung
Ketika waktu tidur diminimalkan, tekanan darah tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Hal ini menekan arteri, meningkatkan peradangan, dan mempercepat penumpukan plak.

Pada akhirnya, semua ini mengakibatkan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke. Kurang tidur juga mengganggu metabolisme glukosa dan meningkatkan hormon stres seperti kortisol, yang memicu serangkaian efek samping yang membahayakan jantung dan sistem pembuluh darah.

Faktor Peradangan
Penyakit jantung dan kanker memiliki penyebab yang sama, Peradangan kronis. Kurang tidur menggandakan zat kimia inflamasi dalam tubuh, memberikan lahan subur bagi perkembangan penyakit. Jika usus besar, arteri, dan sistem kekebalan tubuh terus-menerus ditekan oleh sumbu inflamasi, risiko cedera genetik, penyumbatan arteri, dan kegagalan organ meningkat sepuluh kali lipat.

Membangun kebiasaan tidur yang lebih baik
Kabar baiknya adalah kesehatan tidur ada di tangan Anda. Tidur tujuh hingga sembilan jam per malam dengan kualitas tidur yang baik adalah salah satu bentuk pencegahan yang paling efektif.

Melakukan perubahan kecil seperti tidur pada waktu yang sama, tidak minum kafein setelah tengah hari, tidur di lingkungan yang gelap dan dingin, dan mengurangi bermain gadget sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur secara signifikan.


(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kosmetik RI Wajib Halal, Industri Siap?