
Netflix Rilis Serial Ratu Ratu Queens, Dibintangi Nirina Zubir Cs

Jakarta, CNBC Indonesia - Netflix resmi menayangkan Ratu Ratu Queens: The Series, drama komedi orisinal hasil kerja sama dengan Palari Films. Serial ini melanjutkan semesta Ali & Ratu Ratu Queens (2021), namun kali ini fokus pada kisah empat perempuan imigran Indonesia yang tinggal di Queens, New York antara lain Party (Nirina Zubir), Chinta (Happy Salma), Ance (Tika Panggabean), dan Biyah (Asri Welas).
Serial ini menyoroti kehidupan sehari-hari para perempuan perantau. Party, pelayan restoran tanpa izin kerja resmi, berusaha menjaga apartemen dan menafkahi keluarga di kampung.
Chinta mendadak jatuh miskin setelah diceraikan suaminya yang kaya. Ance, sopir taksi sekaligus ibu tunggal, harus menghadapi anaknya yang mulai beranjak remaja. Sementara Biyah memilih jalan bebas, bekerja apa saja demi bertahan, termasuk berdandan ala Patung Liberty di Times Square.
![]() |
"Hidup memang enggak selalu indah, tapi kita bisa membuatnya indah. Ini pertama kalinya Party merasakan jatuh cinta, dan itu membuatnya sadar apa yang sebenarnya dia inginkan," kata Nirina Zubir dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/9/025).
Happy Salma menilai karakter Chinta sangat dekat dengan realitas banyak perempuan Indonesia di luar negeri. "Ada banyak cinta palsu. Bayangkan meninggalkan segalanya di tanah air lalu tiba-tiba dibuang begitu saja, kehilangan semua hak. Itu sangat menyakitkan," ujarnya.
Tika Panggabean menambahkan, karakter Ance yang kaku bukan tanpa alasan. Meski, karakternya beda dengan kehidupan aslinya.
"Dia ingin mengontrol semua hal, terutama anaknya. Tapi sebenarnya semua itu karena sayang. Ada lapisan-lapisan emosi yang akhirnya membuat Ance bisa berdamai dengan dirinya sendiri," jelasnya.
Bagi Asri Welas, memerankan Biyah justru menjadi tantangan fisik sekaligus emosional. Ia juga mengatakan, ingin turut mengisahkan para perempuan yang berjuang jauh dari rumah mereka dalam hal ini Tanah Air.
"Ceritanya mundur ke masa lalu, versi muda saya. Itu artinya saya harus menurunkan berat badan, mengubah penampilan, dan menjiwai lagi masa-masa awal perantauan. Berat, tapi seru," kata Asri.
Keempat aktris sepakat serial ini bukan sekadar proyek akting. Mereka menyebut ikatan yang terbangun selama syuting membuat proses terasa seperti keluarga sendiri.
"Kami punya grup WhatsApp yang masih aktif sejak film. Dari hal-hal konyol sampai cerita kehidupan, semua dibagi di situ. Ikatan itu yang membuat chemistry kami alami," tutur Happy.
Produser Muhammad Zaidy, akrab disapa Eddy, menegaskan bahwa ide membuat serial empat "Ratu" ini sebenarnya sudah ada bahkan sebelum film dibuat. "Banyak penonton bertanya bagaimana mereka bertemu dan seperti apa kehidupan mereka. Karena itu, kami ingin memberi ruang yang lebih luas lewat serial ini," jelasnya.
Disutradarai Lucky Kuswandi dan ditulis Andri Cung, serial ini menjadi produksi serial perdana Palari Films dengan 51 hari syuting, separuhnya di New York. "Saya selalu tertarik mengangkat cerita perempuan usia 30-an dan 40-an. Mereka unik, kuat, dan jarang mendapat sorotan. Sayang sekali kalau waktu mereka di layar dibatasi," ujar Lucky.
Serial ini tayang global mulai 12 September 2025. Netflix berharap kisah empat perempuan Indonesia di perantauan ini dapat menyentuh penonton lebih luas. "Semoga bisa resonate bukan hanya untuk penonton Indonesia, tapi juga secara global. Kami ingin orang bisa tertawa, terhibur, sekaligus tersentuh," kata Eddy.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Park Ji-hoon Kembali di Weak Hero Class 2, Penonton tak Sabar
