Sosok Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang Mundur dari DPR

Jakarta, CNBC Indonesia - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota DPR RI dari Partai Gerindra. Saraswati menyebut keputusan itu diambil setelah pernyataannya dalam sebuah podcast lama kembali memicu kontroversi dan kemarahan publik.

Ucapannya kontroversialnya itu terkait aspirasi rakyat yang menagih janji Pemerintahan Prabowo menciptakan lapangan kerja, di tengah ekonomi sulit dan badai PHK. Alih-alih menyerap aspirasi tersebut, Saraswati malah menyebut hal itu sebagai mental kolonial. 

Baca: 6 Tanda Awal Kanker Tenggorokan yang Jarang Disadari

Siapa sosok Rahayu Saraswati?

Foto: Anggota DPR Rahayu Saraswati Dhirakanya Joyohadikusumo. (Instagram/rahayusaraswati)

Saraswati adalah keponakan langsung dari Presiden Prabowo. Ayahnya, Hashim Djojohadikusumo, adalah adik Prabowo. 

Nama belakangnya diambil dari kakek buyutnya, Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI).

Baca: Arti Sebenarnya Tanda Bahaya 'SOS', Ternyata Bukan Singkatan

Sebelum masuk ke dunia politik, wanita berusia 39 tahun ini pernah malang melintang di layar kaca sebagai artis dan presenter. Dia pernah membintangi lima film, hingga menjadi co-host acara talkshow di sebuah stasiun televisi swasta. 

Pada 2014-2019, Saraswati menjabat sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah IV. Setahun kemudian, dia mencalonkan diri sebagai kepala daerah di Pemilihan Wali Kota Tangerang Selatan pada 2020, berpasangan dengan Muhammad dari PDIP. Namun, pasangan tersebut kalah. 

Sara lalu maju lagi dalam kontes politik sebagai anggota DPR RI dari Partai Gerindra pada 2024 yang mewakili DKI Jakarta III. Namun, belum ada setahun menjabat, dia mengundurkan diri karena ucapannya yang dinilai melukai rakyat. 

Rahayu menikah dengan Harwendro Aditya Dewanto, yang juga politikus Partai Gerindra, pada 2014. Keduanya memiliki dua anak. 

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Doa DPR di Sidang Parpurna: Ampuni Kami yang Masih Saling Menjatuhkan