5 Manfaat Makan Makanan Pedas untuk Kesehatan dan Dampak Negatifnya

Linda Sari Hasibuan, CNBC Indonesia
09 September 2025 12:32
Kebutuhan pangan
Foto: Ilustrasi cabai. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menyantap makanan pedas memang dapat mengunggah selera. Ini karena rasa pedas dari cabai bisa menambah nafsu makan.

Mengonsumsi makanan pedas dapat memberikan manfaat tertentu. Namun, jika terlalu banyak, beberapa bahaya dari kebiasaan mengonsumsi makanan pedas mungkin saja sulit dihindari.

Berikut adalah manfaat makanan pedas bagi kesehatan melansir dari Healthline dan Cleveland Clinic.

1. Membantu Berumur Panjang
Menurut studi yang dilakukan oleh Harvard dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional China pada 2015, mengonsumsi makanan pedas selama enam atau tujuh hari dalam seminggu mampu menurunkan angka kematian sebesar 14 persen.

Serupa dengan penelitian di atas, sebuah studi dari University of Vermont menemukan bahwa orang yang sering mengonsumsi cabai memiliki risiko kematian 13 persen lebih rendah. Para peneliti menemukan, para pecinta kuliner pedas berpotensi rendah mengalami kematian akibat serangan jantung dan stroke.

Selain itu, makanan pedas dinilai dapat meningkatkan kesehatan jantung karena membantu memecah lemak yang terkandung di dalam makanan. Sejumlah penelitian bahkan menunjukkan bahwa makanan pedas dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe dua.

2. Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Data dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa sejumlah rempah, seperti jinten, kayu manis, kunyit, paprika, dan cabai dapat meningkatkan laju istirahat metabolisme dan memperlambat nafsu makan.

Sebagian besar penelitian terkait makanan pedas yang berfokus pada capsaicin, yakni senyawa yang memberi rasa pedas pada cabai, menemukan bahwa capsaicin meningkatkan kemampuan tubuh untuk memecah lemak dan membakar energi.

Tidak hanya itu, capsaicin juga dinilai mampu mengendalikan nafsu makan seseorang melalui kinerja di salah satu bagian otak, hipotalamus.

"Ada beberapa penelitian yang menemukan bahwa capsaicin bekerja pada hipotalamus, yakni bagian otak yang mengontrol rasa lapar dan kenyang," kata ahli gizi sekaligus ahli diet, Patricia Bridget Lane, dikutip dari Cleveland Clinic, Selasa (16/1/2024).

"Orang yang mengonsumsi makanan pedas cenderung makan lebih sedikit secara keseluruhan sepanjang hari," imbuhnya.

3. Melawan Peradangan Tubuh
Kunyit adalah salah satu rempah yang memiliki rasa pedas. Senyawa kurkumin yang terkandung di dalam kunyit disebut mampu mengurangi peradangan pada tubuh.

Dalam pengobatan Ayurveda yang berasal dari India, sifat anti-inflamasi jahe dan bawang putih telah digunakan selama berabad-abad untuk mengobati berbagai kondisi, seperti radang sendi, gangguan autoimun, hingga sakit kepala dan mual.

Selain itu, sebuah studi menemukan bahwa capsaicin dapat membantu melawan peradangan tingkat rendah di usus yang dikaitkan dengan obesitas.

4. Melawan Sel Kanker
Kekuatan capsaicin ternyata masih belum selesai. Melansir dari Healthline, capsaicin terbukti mampu memperlambat dan menghancurkan sel kanker. Selain itu, sebuah studi UCLA menemukan bahwa capsaicin bisa menghambat pertumbuhan sel kanker prostat pada tikus dan tidak melukai sel-sel sehat.

5. Membunuh Bakteri
Jintan dan kunyit telah terbukti memiliki sifat antioksidan dan antimikroba yang kuat. Ini berarti mereka dapat digunakan melawan bakteri berbahaya di dalam tubuh.

Meskipun memiliki manfaat bagi tubuh, pastikan Anda tidak mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan guna menghindari risiko penyakit yang berpotensi muncul.

Dampak Negatif Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Pedas
Melansir dari Everyday Health, meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak jangka panjang dari sering mengonsumsi makanan pedas, terdapat bukti bahwa mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat meningkatkan sejumlah risiko kesehatan.

Makanan yang sangat pedas dapat menyebabkan sakit perut, diare, nyeri dada, sakit kepala, hingga muntah-muntah. Capsaicin yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh ternyata juga menjadi "biang kerok" dari efek negatif akibat terlalu banyak makan pedas.

"Bila dikonsumsi dalam jumlah banyak, capsaicin dapat merusak saluran pencernaan karena diserap lebih efisien di lambung dan usus kecil bagian atas," kata juru bicara American Gastroenterological Association, Dr. Fazia Mir.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan Foods pada Maret 2022 menemukan bahwa capsaicin dosis tinggi dapat menghambat produksi asam lambung, menyebabkan peradangan lambung, dan menyebabkan perubahan struktural pada penghalang usus.

Berkaitan dengan hal tersebut, Crohn's & Colitis Foundation mencantumkan makanan pedas sebagai makanan yang berpotensi memicu sindrom iritasi usus besar.

"Makanan pedas dapat memperburuk sindrom iritasi usus besar dan penyakit radang usus," kata Dr. Mir.

Menurut Johns Hopkins Medicine, mengonsumsi saus pedas juga tidak baik untuk tenggorokan karena mampu meningkatkan risiko esofagitis atau radang kerongkongan parah. Selain itu, sejumlah penelitian juga menemukan bahwa capsaicin memicu gejala penyakit gastroesophageal reflux (GERD).


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 8 Makanan yang Bikin Warga Jepang Berumur Panjang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular