Kenapa Orang Kaya Beneran Tak Suka Konten Flexing? Ini Kata Ahli

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
04 September 2025 09:50
Ilustrasi Orang Terkaya (Pexels/Cotton Bro Studio)
Foto: Ilustrasi (Pexels/Cotton Bro Studio)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di era media sosial, memamerkan harta atau yang populer disebut flexing menjadi tren yang mudah ditemukan. Mulai dari unggahan koleksi mobil, tas branded, hingga rumah mewah kerap viral karena menarik perhatian publik.

Namun menariknya, mereka yang doyan pamer justru jarang berasal dari lingkaran miliarder papan atas. Para "orang kaya beneran" biasanya tidak mengumbar kekayaannya di ruang publik, meski sebenarnya mereka memiliki segalanya.

Fenomena ini membuat banyak orang bertanya mengapa kalangan super kaya cenderung memilih tampil sederhana dan enggan memperlihatkan kemewahan yang mereka miliki?

Ada anekdot mengatakan bahwa orang kaya yang baik tidak memamerkan kekayaan mereka, dan orang kaya paling baik adalah mereka yang membelanjakan uangnya sama seperti kebanyakan orang.

Rachel Sherman, seorang profesor sosiologi di New School for Social Research, New York, telah mempelajari kebiasaan belanja di kalangan orang kaya. Riset itu menemukan banyak di antara mereka yang sangat berhati-hati dalam membelanjakan uangnya.

Dalam bukunya, "Uneasy Street: The Anxieties of Affluence," Sherman mewawancarai 50 orang kaya di New York. Ternyata banyak di antara mereka yang menjalani hidup hemat dan membelanjakan uang dengan cara "senormal mungkin."

Salah satu responden Sherman mengaku sengaja melepas label di roti seharga US$6 atau sekitar Rp85 ribu (kurs Rp14.310/US$) yang dia beli di toko kelontong agar tak dilihat oleh babysitter mereka. Ini dilakukan karena dia merasa tidak nyaman jika ada gap besar antara keluarganya sendiri dan sang pengasuh.

"Orang kaya yang saya teliti sangat hati-hati dengan implikasi moral dari privilege yang mereka dapatkan," kata Sherman, yang dikutip Vice. "Kebiasaan hemat adalah salah satu cara kita menilai apakah orang kaya itu baik secara moral atau buruk secara moral."

Bagi orang super kaya, berhemat adalah cara untuk menunjukkan mereka tidak menganggap remeh nasib baik dan kekayaan yang mereka punya.

Bicara soal orang kaya yang hemat, tentu tak lengkap jika tak membahas Warren Buffett, CEO Berkshire Hathaway, yang juga orang terkaya kelima di dunia. Buffett dikenal menjalankan gaya hidup frugal meski ia sebenarnya bisa membeli apapun dengan kekayaannya.

Mengutip Yahoo Finance, Buffett sudah tinggal di rumahnya di Omaha, Nebraska, selama lebih dari 60 tahun. Meski nilai kekayaannya sudah naik berkali-kali lipat, ia tidak serta-merta pindah ke villa mewah berharga ratusan miliar.

Ketika banyak triliuner memiliki koleksi mobil sport mewah, Buffett lebih senang memakai mobil murah. Mobil terbarunya adalah Cadillac XTS yang dibeli pada tahun 2014. "Sebenarnya, saya hanya berkendara sekitar 3.500 mil setahun, jadi saya akan sangat jarang membeli mobil baru," katanya kepada Forbes.

Buffett juga tidak terlalu peduli dengan baju rancangan desainer ternama atau model iPhone terbaru. Dia hanya memakai ponsel murah selama bertahun-tahun sebelum akhirnya menggunakan smartphone Apple pada tahun 2020.

Mau contoh yang lebih lokal? Ada. Cobalah ketik nama nama Michael Bambang Hartono di mesin pencarian Google. Kalau Anda belum familiar, dia adalah salah satu orang terkaya  di Indonesia.

Gaya sehari-hari Hartono tidak mencolok. Dia masih senang makan jajanan pasar. Makanan favorit Hartono adalah lentog, kuliner tradisional dari kampung halamannya, Kudus, Jawa Tengah. Satu porsi lentog terdiri dari irisan lontong, tahu, tempe, dan sayur nangka.

Dalam satu kesempatan, Hartono datang menggunakan mobil Hiace Ventury, tanpa ada pengawalan atau iringan voorijder. Untuk orang sekelas Hartono, mobil Hiace tentu adalah mobil murah.

Terlepas dari apa yang ditampilkan di depan publik, orang-orang super kaya ini tentu memiliki standar hidup yang berbeda dari kebanyakan orang. Meski tidak dipamerkan, pembelanjaan mereka tetap di atas rata-rata orang pada umumnya.

Semisal untuk biaya pendidikan anak di sekolah terbaik, kesehatan, renovasi rumah, dan liburan keluarga yang nyaman setiap tahun. Tetapi, tetap saja, kebanyakan dari mereka tak mau hal-hal seperti itu menjadi konsumsi publik.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Orang Kaya dan Miskin Sudah Kelihatan dari Muka, Cek Risetnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular