
Perjalanan Karir Sahroni, dari Tukang Semir Sepatu hingga DPR RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem, tengah jadi sorotan tajam. Pernyataannya yang menyebut "rakyat Indonesia tolol" memicu kemarahan publik.
Akibatnya, warga menggeruduk dan menjarah rumahnya di Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu (30/8/2025). Buntut dari kegaduhan ini pula, NasDem menonaktifkan Sahroni dari keanggotaan partai dan mencopotnya dari jabatan di Komisi III DPR. Isu soal gaya hidup mewah hingga kekayaannya pun kembali diperbincangkan publik.
Namun di balik kontroversi, Sahroni menyimpan kisah hidup yang tak biasa. Politisi yang kini dikenal luas ini ternyata memulai perjalanan dari bawah.
Dari Tukang Semir Sepatu
Sahroni lahir dan besar di gang sempit Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kondisi ekonomi keluarganya serba terbatas. Sejak kecil, ia sudah bekerja sebagai tukang semir sepatu di kantor Pertamina Priok dengan bayaran hanya Rp100 per pasang.
Tangannya sampai lecet akibat menyikat sepatu pelanggan, tapi ia tetap bertahan demi membantu keluarga. Pekerjaan lain pun ia lakoni, termasuk menjadi sopir truk tanpa gaji tetap. Prinsipnya sederhana yakni kerja apa saja asalkan halal.
"Prinsipnya kerja dan menghasilkan berapa pun, diterima saja," kenangnya saat menjadi bintang tamu di di acara FYP Trans TV pada 2023.
Kenangan hidup sederhana itu masih melekat katanya. Sahroni bahkan masih menyimpan kipas tangan milik ibunya, yang dulu dipakai untuk menyejukkan diri karena keluarganya tidak mampu membeli kipas angin atau pendingin ruangan. "Kipas ini dipakai supaya bisa tidur. Kalau tidak, kepanasan sekali," ujarnya.
Dalam doanya sejak muda, ia tak hanya meminta kesuksesan, tetapi juga ingin menjadi orang kaya yang bermanfaat. "Doanya cuma satu, ya Allah jadikan saya orang kaya yang bisa membantu orang lain," ungkap Sahroni.
Perjalanan panjang itu akhirnya mengantarkan Sahroni menjadi pengusaha sukses hingga duduk di Senayan sebagai anggota DPR. Julukan "crazy rich" melekat karena kisahnya yang berangkat dari nol.
Di tengah badai kritik dan sanksi sosial dan politik, kisah masa lalunya kembali diingat publik. Dari semir sepatu hingga kursi parlemen, Sahroni membuktikan kerja keras bisa mengubah nasib, meski jalan yang ditempuh tidak pernah mudah.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wapres Gibran Tiba-Tiba Blusukan dengan Titiek Soeharto, Ada Apa?
