Prabowo Resmikan Gedung Baru RS PON, Kenang Sosok Prof. Mahar Mardjono

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Selasa, 26/08/2025 17:12 WIB
Foto: Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025). Saat acara tersebut, Prabowo mengenang sosok Mahar.

"Saya punya suatu kebanggaan khusus karena kebetulan saya sempat kenal dengan Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono," katanya.

Turut hadir dalam kesempatan itu sejumlah menteri anggota Kabinet Merah Putih antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Chairman CT Corp Chairul Tanjung.




Prabowo mengaku sempat menjadi pasien Mahar. Ketika itu Prabowo aktif sebagai tentara.

"Namanya tentara pernah kecelakaan beberapa kali. Jadi sempat otak saya pun diperiksa oleh beliau di ketok-ketok di sini dan di sana waktu itu," ujarnya.

Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya itu lantas menceritakan Mahar semasa muda merupakan pejuang yang turut ikut angkat senjata. Hal tersebut sesuatu yang lazim mengingat fakultas kedokteran banyak diisi anak-anak paling pintar di tanah air.

"Dan banyak di antara mereka yang jadi pemimpin pejuang di lapangan. Angkatan 45 banyak sekali dokter yang memimpin bahkan yang menjadi jenderal dokter-dokter, medical doctor," kata Prabowo.

"Kita mengenang Jenderal Ibnu Sutowo, Jenderal Eri Sudewo Rektor Universitas Airlangga, Jenderal Syarif Thayeb Rektor Universitas Indonesia yang juga menteri pendidikan. Mereka semua pejuang. Mahar Mardjono juga sangat terkenal dan beliau juga rektor UI," lanjutnya.

Lebih lanjut, Prabowo menceritakan kalau mahasiswa UI ketika itu kerap demonstrasi melawan pemerintah. Akan tetapi, tentara yang hendak menangkap mahasiswa UI, diadang oleh Mahar.

"Begitu tentara melihat Mahar Mardjono nggak berani masuk, saking hormatnya sama beliau. Hebatnya waktu itu Mahar dikenal sering kritik pemerintah tapi at the same time beliau juga dokter pribadinya Pak Harto (Presiden Soeharto)," ujar Prabowo.

"Itulah seni zaman itu bagaimana bisa berperan, 'saya sebagai tokoh intelektual tapi saya sebagai dokter'. Jadi saya ingat sekali tentang ini makanya saya terkesan," lanjutnya.


(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Kecantikan Tumbuh Pesat, Kemasan Jadi Kunci Daya Tarik