Doa DPR di Sidang Parpurna: Ampuni Kami yang Masih Saling Menjatuhkan
Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dr. Haji Mufti Aimah Nurul Anam, memimpin doa dalam Sidang Paripurna dalam rangka Pidato Pengantar Keterangan Pemerintah atas Nota Keuangan dan RAPBN 2026 di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Dalam doanya, Mufti mengajak seluruh hadirin untuk merenung dan memohon ampun kepada Tuhan atas kekhilafan para pemimpin, sekaligus memanjatkan rasa syukur atas usia kemerdekaan Indonesia yang ke-80 tahun.
"Ya Allah, betapa jauhnya kami dari ketulusan para pahlawan. Kami bicara soal rakyat tapi kadang abai mendengarnya. Kami lantang berteriak keadilan tapi gampang menegakkannya. Ampuni kami yang gemar saling menyalahkan, yang masih sering menjatuhkan padahal bangsa butuh kami saling menguatkan," ucap Mufti.
Ia juga berdoa untuk Presiden Prabowo Subianto agar diberi kesehatan, keteguhan, dan kelembutan hati dalam memimpin bangsa. "Jauhkanlah beliau dari kepentingan yang membutakan mata hati, lindungi beliau dari tangan-tangan tamak yang ingin merebut cahaya dari kehidupan rakyat," ujarnya.
Tak hanya itu, Mufti menyampaikan doa bagi Ketua DPR RI Puan Maharani dan pimpinan DPR lainnya agar tetap menjaga kehormatan lembaga parlemen. "Jadikanlah lembaga ini sebagai rumah untuk mewujudkan harapan rakyat," katanya.
Dalam penutupnya, Mufti mengingatkan bahwa jabatan dan kekuasaan bersifat sementara. Ia berdoa, dengan mengaku bahwa hamba ini adalah yang lemah, tapi sering merasa kuat karena kursi dan jabatan.
"Kami ini hamba-Mu yang hina tapi sering merasa mulia karena gelar dan kehormatan. Pada akhirnya jabatan akan pergi, kekuasaan akan sirna, dan yang tersisa hanyalah amal," tuturnya.
Sidang Paripurna ini menjadi salah satu rangkaian agenda kenegaraan dalam peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.
(hsy/hsy)