Deretan Barang Mewah Jerat Ibu Negara Korea: Chanel hingga Van Cleef

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
14 August 2025 13:10
Mantan ibu negara Korea Selatan Kim Keon Hee, istri mantan presiden yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol, tiba di pengadilan untuk menghadiri sidang peninjauan surat perintah penangkapannya yang diminta oleh jaksa khusus di Pengadilan Distrik Pusat Seoul, di Seoul, Korea Selatan, 12 Agustus 2025. (JUNG YEON-JE/Pool via REUTERS)
Foto: Mantan ibu negara Korea Selatan Kim Keon Hee, istri mantan presiden yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol. (via REUTERS/JUNG YEON-JE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalung Van Cleef & Arpels dilaporkan menjadi bukti kunci kasus korupsi yang menjerat mantan ibu negara Korea Selatan Kim Keon Hee. Ia resmi ditahan oleh Pengadilan Distrik Pusat Seoul pada Selasa (12/8/2025).

Kim didakwa melanggar Undang-Undang Pasar Modal dan Undang-Undang Dana Politik, dengan tuduhan menerima hadiah mewah bernilai tinggi sebagai imbalan jasa. Penangkapan ini menjadikan dia dan sang suami, mantan Presiden Yoon Suk Yeol, sebagai pasangan presiden pertama dalam sejarah Korsel yang sama-sama dipenjara. Yoon sendiri kembali ditahan bulan lalu setelah sebelumnya sempat dibebaskan pada awal tahun.

Melansir Korea Times, salah satu barang yang memicu kontroversi adalah kalung Van Cleef & Arpels senilai lebih dari 60 juta won (sekitar Rp895 juta) yang dikenakan Kim saat mendampingi Yoon di acara komunitas Korea di Madrid pada 2022. Awalnya, kantor kepresidenan menyebut kalung itu hanya "dipinjam dari kenalan."

Namun Kim kemudian mengklaim di hadapan jaksa bahwa kalung tersebut hanyalah replika sehingga tidak perlu dilaporkan dalam daftar aset pejabat. Alibi itu runtuh ketika Ketua Seohee Construction Lee Bong-kwan mengaku memberi kalung asli tersebut kepada Kim sebagai imbalan membantu menantu Lee mendapatkan pekerjaan di pemerintahan Yoon.

Jaksa juga menemukan replika serupa di rumah kerabat Kim, yang digunakan untuk membandingkan keaslian barang dan memperkuat dugaan upaya menyesatkan penyelidikan. Kim juga dituduh menerima kalung Graff dan tas Chanel dari Gereja Unifikasi.

Jaksa menyebut tindakan ini sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip pemisahan agama dan negara. Menurut penyelidikan, gereja tersebut diduga memberikan dukungan kepada Yoon saat kampanye 2022 dan mengirim barang-barang mewah kepada Kim melalui seorang dukun sebagai imbalan atas bantuan dalam berbagai permintaan, termasuk dukungan dana bantuan luar negeri untuk proyek-proyek yang mereka usulkan.

Selain itu, penyidik menemukan kotak dan sertifikat jam tangan mewah Vacheron Constantin di rumah Kim. Jam tersebut diduga pemberian seorang pengusaha bermarga Seo, yang perusahaan robotiknya kemudian memenangkan kontrak dari Dinas Keamanan Kepresidenan untuk menyediakan robot anjing patroli. Seo mengklaim ia membeli jam itu setelah Kim menunjukkan ketertarikan dan membayarnya tunai.

Sehari setelah penangkapan Kim, tim jaksa khusus menggeledah markas Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party) untuk mencari bukti terkait tuduhan keterlibatan massal anggota Gereja Unifikasi dalam mendukung sekutu Yoon pada pemilihan ketua partai tahun 2023. Mereka juga menggeledah perusahaan interior yang diduga mendapat kontrak renovasi kediaman presiden pada 2022 berkat koneksi dengan Kim.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Daya Beli Lesu Tapi Barang Mewah Bekas Tetap Diburu Konsumen

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular