Mantan Ibu Negara Korsel Minta Maaf usai Diperiksa Dugaan Kasus Suap

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
07 August 2025 18:15
South Korea's former first lady Kim Keon Hee arrives at the special prosecutor's office in Seoul, South Korea, August 6, 2025.  REUTERS/Kim Hong-Ji
Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, akhirnya angkat bicara usai diperiksa hampir 11 jam oleh tim jaksa khusus atas berbagai tuduhan korupsi yang mencuat selama masa kepemimpinan suaminya, Yoon Suk Yeol. Ia meminta maaf kepada publik dan menyebut dirinya sebagai orang biasa yang telah membuat resah masyarakat.

"Saya sungguh minta maaf karena orang biasa seperti saya telah menimbulkan kekhawatiran bagi semua orang di negara ini," kata Kim saat memasuki kantor kejaksaan khusus, Kamis (7/8/2025).

Namun ia enggan menjawab pertanyaan media soal tuduhan terhadapnya. Pemeriksaan ini menjadi bagian dari investigasi besar terhadap Kim dan suaminya, mantan presiden Yoon Suk Yeol, yang sebelumnya dimakzulkan dan dicopot dari jabatannya setelah sempat mendeklarasikan darurat militer yang berujung krisis politik.

Kim menghadapi berbagai dakwaan berat, mulai dari penipuan saham, suap, hingga pengaruh tidak sah yang menyeret pengusaha besar, tokoh agama, hingga makelar kekuasaan. Salah satu kasus lama yang dibuka kembali adalah dugaan penipuan saham pada 2009, yang sebelumnya sempat dihentikan karena kurang bukti.

Pengacaranya membantah semua tuduhan dan menyebut laporan media tentang hadiah-hadiah mewah yang diterimanya sebagai spekulasi tak berdasar. Namun, media lokal menyebut Kim menerima berbagai barang mewah seperti dua tas Chanel senilai 20 juta won, kalung berlian dari kelompok keagamaan, serta liontin Van Cleef seharga 60 juta won yang dikenakannya saat kunjungan kenegaraan ke KTT NATO 2022, tanpa dilaporkan dalam dokumen kekayaan resmi.

Tak hanya itu, tim jaksa juga menyita karya seni senilai jutaan dolar dan uang tunai puluhan ribu dolar AS yang diduga terkait dengan Kim. Sebelum pemilu 2022, Kim sempat meminta maaf di depan publik karena memalsukan data akademik, dan berjanji akan menjalankan peran sebagai istri pemimpin nasional dengan penuh tanggung jawab. Namun, sorotan terhadapnya tak mereda bahkan setelah Yoon terpilih.

Kisruh memuncak ketika video tersembunyi menunjukkan Kim menerima tas Dior, yang belakangan tidak dianggap melanggar hukum oleh jaksa negara. Setelah Yoon dimakzulkan dan jaksa khusus ditunjuk, penyelidikan terhadap Kim pun dipercepat.

Sementara itu, Yoon sendiri tengah diadili atas tuduhan pemberontakan karena upaya gagal menerapkan darurat militer pada Desember lalu. Ia menghadapi ancaman hukuman penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati. Sejak ditahan pada 10 Juli lalu, Yoon menolak mengikuti proses sidang dan menyebut kasusnya sebagai bentuk perburuan politik.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular