Kanker Usus Besar di Usia Muda, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Dany Gibran, CNBC Indonesia
12 August 2025 12:16
Ilustrasi Usus. (Gambar oleh Jim Coote dari Pixabay )
Foto: Jim Coote via Pixabay
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kanker usus besar kini tidak lagi menjadi penyakit yang hanya menyerang orang tua. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah penderita dari kalangan muda termasuk Gen Z dan milenial terus meningkat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kondisi ini membuat para pakar kesehatan khawatir karena banyak kasus baru terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut.

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di British Journal of Surgery (BJS) mengungkap temuan mengejutkan. Dibandingkan generasi kelahiran 1950, mereka yang lahir pada 1990 tercatat memiliki risiko dua kali lipat terkena kanker usus besar.

Fenomena ini menjadi sorotan para ahli kesehatan, termasuk Dr. Joseph Salhab, gastroenterolog asal Florida, Amerika Serikat. Ia menilai lonjakan kasus pada kalangan muda sebagai tren yang mengkhawatirkan.

"Deteksi dini adalah kunci keberhasilan pengobatan," tegas Dr. Salhab.

Mengutip Times of India, berikut sejumlah tanda peringatan yang patut diwaspadai sebagai gejala awal kanker usus besar.

1. Pendarahan di Anus

Pendarahan di anus sering dianggap sepele, padahal bisa menjadi salah satu tanda awal kanker usus besar. Menurut Dr. Joseph Salhab, darah yang muncul saat buang air besar baik berwarna merah terang maupun merah tua itu perlu diwaspadai.

Meskipun pendarahan bisa disebabkan oleh kondisi ringan seperti wasir, perdarahan yang terjadi secara terus-menerus atau berulang dapat menandakan adanya masalah serius, termasuk pertumbuhan polip atau tumor di usus.

Dr. Salhab menegaskan, kondisi ini harus segera diperiksakan ke tenaga medis untuk memastikan penyebab dan mencegah penyakit berkembang ke tahap lanjut.

2. Sakit Perut yang Tidak Dapat Dijelaskan

Kelelahan yang berlangsung terus-menerus meski sudah cukup tidur bisa menjadi sinyal adanya masalah kesehatan serius.

Dr. Salhab menjelaskan, banyak anak muda mengaitkan kondisi ini dengan stres atau kurang istirahat, padahal bisa saja merupakan tanda kanker usus besar. Jika tubuh tetap lemas dan tidak bertenaga tanpa alasan jelas, apalagi disertai gejala lain seperti penurunan berat badan, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan medis.

3. Selalu Merasa Kelelahan

Merasa lelah sepanjang waktu bukanlah pertanda baik. Kelelahan bahkan setelah istirahat yang cukup, bisa jadi menandakan adanya masalah kesehatan yang mendasarinya. Orang-orang cenderung mengabaikan gejala ini, namun Dr. Salhab telah menegaskan bahwa itu bisa menjadi tanda yang krusial.

Dewasa muda, yang seringkali sibuk, mungkin mengaitkan hal ini dengan stres atau kurang tidur.

4. Perubahan Kebiasaan Buang Air Besar

Cara Anda buang air besar itu penting. Perubahan kebiasaan buang air besar, terutama yang berlangsung lebih dari beberapa minggu, perlu diwaspadai. Perubahan ini bisa berupa peningkatan sembelit, diare, atau bahkan seberapa sering Anda buang air besar. Jika perubahan ini berlanjut, Anda harus berkonsultasi dengan dokter.

Gejala Lainnya

Dr. Salhab juga menyebutkan beberapa tanda awal kanker usus besar lainnya. Gejala-gejala ini meliputi penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kehilangan nafsu makan, keringat malam, atau demam ringan yang berulang. Meskipun gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh masalah kesehatan lain, jika digabungkan, gejala-gejala tersebut dapat mengindikasikan kanker usus besar. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakannya.

"Insiden kanker saluran pencernaan pada orang dewasa di bawah usia 50 tahun meningkat secara global. Upaya penelitian yang sedang berlangsung untuk menyelidiki biologi kanker saluran pencernaan dini sangat penting untuk mengembangkan strategi skrining, pencegahan, dan pengobatan yang lebih efektif," ujar penulis utama penelitian tersebut, Sara Char.

Faktor gaya hidup seperti pola makan yang buruk, perilaku sedentari, dan obesitas, serta predisposisi genetik, juga dapat berkontribusi terhadap risiko kanker usus besar.

Pergeseran demografi kanker usus besar ini telah memicu kekhawatiran di kalangan pakar kesehatan di seluruh dunia. Meskipun skrining rutin kanker usus besar biasanya dimulai pada usia 40-an, banyak dewasa muda yang belum terdiagnosis hingga penyakit ini berkembang ke stadium lanjut.

Para ahli kini menganjurkan peningkatan kewaspadaan dan diskusi dini dengan dokter, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga atau gejala yang menetap. Jika Anda melihat salah satu tanda di atas, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Penyebab Kanker Kolorektal di Usia Muda

Belum ada jawaban pasti mengapa kanker kolorektal semakin banyak menyerang anak muda. Namun, beberapa faktor diduga berperan, seperti jarang bergerak, obesitas, merokok, minum alkohol berlebihan, pola makan rendah serat, tinggi lemak, banyak daging olahan, serta pengaruh lingkungan.

Riwayat keluarga, polip usus, dan penyakit radang usus juga bisa meningkatkan risiko. Meski ada dugaan faktor genetik, para ahli menilai sebagian besar kasus pada usia muda terjadi secara sporadis, bukan karena sindrom genetik tertentu.

Salah satu kelainan genetik yang sering dikaitkan adalah Sindrom Lynch, yang memicu tumor di sisi kanan usus besar. Namun, menurut Dr. Reddy dari Yale University, sindrom ini bukan penyebab utama lonjakan kasus pada anak muda.


(dag/dag)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 9 Penyakit Kanker yang Paling Banyak Diidap Anak Muda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular