Gara-Gara Bela Palestina, Huda Beauty Terancam Keluar dari Sephora
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan ritel kosmetik global Sephora mendapat tekanan untuk menghentikan penjualan produk Huda Beauty. Desakan ini datang dari kelompok advokasi Stop Antisemitism, setelah pendirinya, Huda Kattan mengunggah video di TikTok yang menunjukkan dukungannya kepada rakyat Palestina.
Dalam sebuah video klarifikasi, Huda Kattan mengatakan kepada 1,8 juta pengikutnya bahwa sebagian orang membelokkan dukungannya terhadap Palestina sebagai antisemitisme.
"Saya sangat lelah melihat anak-anak kelaparan, orang-orang menjadi cacat, tinggal di tenda pengungsian dan dibom hanya karena berusaha bertahan hidup," kata Huda, lewat akun TikToknya.
"Dan demi membungkam kamu menyuarakan kebenaran, mereka melakukan hal yang selalu mereka lakukan: mereka memutarbalikkan perkataan kamu, melabeli kamu antisemitisme. Dan saat ini saya sedang mengalami hal itu," jelasnya.
"Saya tidak akan pernah membiarkan segala bentuk kebencian, termasuk, tentu saja, kebencian terhadap Yahudi."
Huda juga membantah bahwa videonya dihapus TikTok karena melanggar pedoman komunitas yang melarang misinformasi berpotensi membahayakan individu atau masyarakat. Menurut Huda, dia sendiri yang menghapus videonya karena banyak pihak memutarbalikkan fakta bahkan menyebarkan informasi keliru tentang dirinya.
"Bagian yang paling banyak diputarbalikkan adalah soal Holocaust... Saya tidak pernah menyebut kata Yahudi, saya tidak pernah menyebut kata Holocaust."
Huda Kattan, mantan profesional di bidang keuangan, mendirikan Huda Beauty pada 2013. Menurut Forbes, perusahaan ini menghasilkan laba tahunan sekitar US$200 juta dan pernah bernilai US$1,2 miliar pada 2017. Produk Huda Beauty telah dijual di Sephora sejak awal peluncurannya dan masuk pasar AS pada 2015.
Juru bicara Sephora mengatakan pihaknya sedang meninjau situasi ini. "Komentar dari salah satu mitra merek kami menimbulkan kekhawatiran. Promosi kebencian, pelecehan, atau misinformasi tidak sesuai dengan nilai dan kode etik kami," kata Sephora.
Kattan juga belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar media.
(hsy/hsy)