Studi Temukan Efek Tak Terduga Main Video Game pada IQ Anak

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Selasa, 05/08/2025 11:50 WIB
Foto: Getty Images/Matt Cardy

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi banyak anak, bermain video game adalah kegiatan yang mengasyikkan. Meski demikian, terkadang banyak orang tua khawatir jika anaknya senang bermain video games.

Baru-baru ini para peneliti menemukan hubungan video game dan kecerdasan pada anak. Melansir Science Alert, studi yang dipublikasikan di Scientific Reports itu mengatakan bahwa menghabiskan lebih banyak waktu bermain video game berkaitan dengan peningkatan kecerdasan pada anak-anak. Hal ini sedikit banyak bertentangan dengan narasi bahwa bermain game sangat buruk bagi perkembangan otak anak.

Sementara itu, menonton TV dan menggunakan media sosial tampaknya tidak memiliki efek positif atau negatif terhadap kecerdasan. 


Tim peneliti dari Jerman, Swedia, dan Belanda mengamati catatan waktu layar dari 9.855 anak dalam Studi ABCD, semuanya di AS dan berusia 9 atau 10 tahun. Rata-rata, anak-anak tersebut melaporkan menghabiskan 2,5 jam sehari menonton TV atau video daring, 1 jam bermain video games, dan setengah jam bersosialisasi melalui internet.

Peneliti menemukan responden yang dilaporkan menghabiskan lebih banyak waktu bermain video game mengalami peningkatan 2,5 poin IQ di atas kenaikan rata-rata.

Peningkatan poin IQ didasarkan pada kinerja anak-anak pada tugas-tugas yang mencakup pemahaman membaca, pemrosesan visual-spasial, dan tugas yang difokuskan pada memori, pemikiran fleksibel, dan pengendalian diri.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun penelitian ini hanya mengamati anak-anak di AS dan tidak membedakan jenis video game (game seluler versus konsol), penelitian tetap memberikan insight yang penting tentang game dan IQ-mendukung gagasan bahwa kecerdasan bukanlah hal yang tetap dan konstan sejak lahir.

"Hasil penelitian kami mendukung klaim bahwa waktu di depan layar secara umum tidak mengganggu kemampuan kognitif anak-anak, dan bahwa bermain video game sebenarnya dapat membantu meningkatkan kecerdasan," ujar ahli saraf Torkel Klingberg dari Institut Karolinska di Swedia pada tahun 2022 lalu.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dari Konten ke Ritel, MOP Tasya Farasya Cuan Tanpa Investor