CEO Hermes Pening Banyak Customer Palsu Beli Tas Birkin

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Minggu, 03/08/2025 21:15 WIB
Foto: Tas Birkin Hermes. (Dok. Hermes)

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Hermès, Axel Dumas dibuat pening dengan maraknya penjualan tas mewah Birkin oleh para reseller di pasar sekunder. 

Para reseller, yang dia sebut sebagai pelanggan palsu, membeli tas itu di butik Hermes dengan tujuan dijual lagi dengan harga yang jauh lebih tinggi dari yang dijual oleh perusahaan. Fenomena in mengakibatkan sentimen buruk bagi pelanggan loyal perusahaan Hermes.

Pernyataan ini diungkapkan Axel Dumas selama pertemuan dengan para investornya dalam paparan kinerja kuartal II-2025 perusahaan pada Rabu lalu.


"Ada pelanggan palsu yang datang ke toko kami untuk membeli, menjual kembali, dan mereka menghalangi kami untuk melayani pelanggan kami yang sebenarnya. Hal ini sungguh mengkhawatirkan bagi kami," ujar Dumas sebagaimana dilansir Fortune, Minggu (3/8/2025).

"Jadi, saya sama sekali tidak senang melihat perkembangan tas-tas baru yang dijual di pasar barang bekas ini," ujar Dumas. "Saya memasang wajah masam, dan saya tidak senang, dan itu membuat saya tidak senang."

Tas Birkin harganya bisa mencapai US$ 12.000 atau bahkan ratusan ribu dolar AS. Namun, tas mewah itu populer di kalangan selebritas, seperti pernah dikenakan oleh Cardi B hingga Victoria Beckham.

Ketenaran tas itu mencapai puncaknya secara global karena eksklusivitasnya yang menjadikan aksesori ini simbol status.

Popularitas tas Birkin, Kelly, dan Constance sebetulnya membuat peningkatan penjualan Hermes dalam laporan keuangan pada kuartal II-2025.

Hermès melaporkan peningkatan penjualan sebesar 9% , terutama karena popularitas tas Birkin, Kelly, dan Constance yang terus berlanjut, yang telah membantunya melewati masa-masa sulit di industri barang mewah.

Tingginya penjualan tas ternama itu selain telah mendongkrak penjualan Hermès, juga mendorong pasar barang bekas yang dijajakan para resellernya.

Karena produksi tas yang terbatas dan kriteria Hermès yang sulit dipahami untuk diizinkan membeli tas tersebut, para penjual kembali memanfaatkan kesempatan untuk melelang tas-tas tersebut.

Harga jual kembali Birkin dapat meningkat secara eksponensial melebihi harga aslinya, dengan harga dua kali lipat.

Tas Birkin asli, yang pernah dimiliki mendiang aktris dan penyanyi Inggris Jane Birkin, terjual awal bulan ini di Sotheby's Paris dengan harga US$ 10 juta .

Dumas telah lama menjadi pendukung eksklusivitas Birkin secara berkelanjutan.

CEO Hermès itu sebetulnya juga pernah mengatakan kepada para investor pada Februari lalu bahwa ia "jengkel" dengan popularitas tas tiruan tersebut, meskipun ia mengatakan ia memahami bahwa konsumen tidak membeli "Wirkin" karena mengira tas itu asli.

Wirkin merujuk pada tas tiruan Birkin yang diproduksi oleh Walmart. Tahun lalu, Walmart meluncurkan tas tiruan Birkin itu dengan harga US$ 78, yang dengan cepat ludes terjual dari rak-rak toko diskon tersebut.

"Membuat salinan seperti ini sungguh menjijikkan-itu mencuri ide kreatif orang lain," kata Dumas.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Mau jadi Beauty Hub Asia, Industri Kecantikan RI Harus Apa?