Riset: Konsumen RI Banyak Berhemat, Belanja yang Penting-penting Saja

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
Jumat, 01/08/2025 09:32 WIB
Foto: Ilustrasi belanja online. (Dokumentasi Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren belanja online di Indonesia memasuki babak baru di paruh pertama 2025. Jumlah transaksi meningkat, tapi rata-rata pengeluaran per konsumen justru menurun. Data terbaru Jakpat menunjukkan, masyarakat kini lebih selektif dan fokus membelanjakan uangnya untuk kebutuhan pokok.



Survei Jakpat terhadap 2.283 responden dari kalangan Gen Z, Milenial, hingga Gen X menemukan, 95% responden melakukan belanja online pada enam bulan pertama tahun ini. Mayoritas masih mengandalkan e-commerce (88%), sementara 17% menggunakan platform quick-commerce.

Shopee tetap menjadi platform paling populer dengan kenaikan pengguna dari 79% menjadi 84%. TikTok Shop juga mencatat pertumbuhan dari 40% ke 46%. Namun meski jumlah transaksi naik, rata-rata pengeluaran per bulan justru turun dari Rp543.250 menjadi Rp470.516 atau turun 13% dibanding tahun lalu.

"Artinya, nilai transaksi per orang makin kecil, terutama untuk produk sekunder seperti fashion dan elektronik," ujar Head of Research Jakpat, Aska Primardi dalam keterangan pers pada Jumat (1/8/2025).

Sebaliknya, pengeluaran lewat quick-commerce seperti Alfagift dan GrabMart justru meningkat. Rata-rata mencapai Rp293.922 per bulan, naik 36% dari sebelumnya. Alfagift mencatat lonjakan penggunaan dari 31% menjadi 66%.

"Platform quick-commerce memang lebih sering dipakai untuk belanja kebutuhan pokok sehari-hari seperti makanan, minuman, dan keperluan rumah tangga," kata Aska.

Ia menyebut perilaku ini sebagai bentuk masyarakat "mengencangkan ikat pinggang". Bahkan, jika tetap membeli produk nonesensial, konsumen lebih memilih opsi impor yang dinilai lebih terjangkau dibanding produk lokal.

"Situasi ini menimbulkan tantangan besar bagi pelaku UMKM lokal, karena produk mereka semakin sulit bersaing dari sisi harga di tengah kondisi daya beli yang melemah," kata Aska.



(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Daya Beli Tertekan, Perawatan Diri Tetap Jadi Prioritas


Related Articles