Tukang Selingkuh Apa Bisa Bertobat? Ini Kata Psikolog

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
18 July 2025 16:10
Ilustrasi Selingkuh. (Pexels)
Foto: Ilustrasi Selingkuh. (Pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Label "tukang selingkuh" sering kali menempel kuat pada seseorang yang pernah mengkhianati pasangannya. Banyak orang percaya, sekali selingkuh, selamanya akan mengulangi. Tapi apakah benar seseorang yang suka berselingkuh tidak bisa berubah?

Mengutip laman Psych Central, jawabannya tidak sesederhana itu. Menurut psikolog, perilaku perselingkuhan berkaitan erat dengan kondisi psikologis dan pola pikir individu, sehingga kemungkinan berubah tetap ada, meski tidak mudah.

Perselingkuhan sendiri merupakan perilaku kompleks yang seringkali bukan semata karena ketertarikan fisik pada orang lain. Psikolog Linda Hatch mengungkap, banyak pelaku perselingkuhan justru memiliki pasangan yang menarik secara fisik.

Namun mereka mencari orang lain bukan karena "lebih baik", melainkan karena dorongan untuk mengatasi rasa tidak aman dalam diri mereka. Semua bentuk perselingkuhan ini dapat membuat seseorang merasa lebih baik meski sementara.

"Alih-alih bertanya-tanya apakah dia cukup baik, tukang selingkuh merasa seperti jagoan. Dalam beberapa kasus, perselingkuhan juga merupakan ekspresi kebencian terhadap pasangannya yang mereka anggap terlalu berkuasa," ujar Linda Hatch dikutip laman Psych Central di Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Sebagian pelaku perselingkuhan, menurut Hatch, termotivasi oleh keinginan untuk divalidasi secara seksual. Mereka merasa nilai dirinya hanya terletak pada daya tarik fisik, dan terus-menerus mencari konfirmasi dari orang lain bahwa mereka menarik.

Orang-orang seperti ini rentan mengalami kecanduan untuk menggoda dan mencari perhatian. Data dari Journal of Marital and Family Therapy menunjukkan:
- 57% pria dan 54% wanita mengaku pernah berselingkuh.
- 36% berselingkuh dengan rekan kerja.
- Durasi rata-rata hubungan gelap berlangsung dua tahun.
- 74% pria dan 68% wanita menyatakan bersedia selingkuh jika dijamin tak ketahuan.



Bisa Berubah, Tapi Tidak Instan

Psikolog sepakat tukang selingkuh bisa berubah. Namun perubahan itu memerlukan waktu, komitmen, dan pendekatan psikologis yang tepat. Seperti halnya kecanduan lain, perselingkuhan sering kali digunakan sebagai cara melarikan diri dari luka batin, rasa takut, dan emosi negatif lainnya.

Perubahan hanya bisa terjadi jika individu tersebut benar-benar bersedia mengubah pola pikirnya, menghadapi ketidakamanan yang mendalam, dan meninggalkan seluruh perilaku yang memicu perselingkuhan.

Hatch bilang, proses pemulihan tidak instan. Akan ada godaan dan tantangan. Tapi dengan terapi yang tepat dan dukungan, perubahan itu sangat mungkin terjadi.
Seperti semua pemulihan, butuh waktu dan perawatan untuk mengubah sifat buruk yang sudah mereka lakukan seumur hidup. Namun, dalam prosesnya, mereka mungkin masih tertarik untuk main serong.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 13 Penyebab Utama Perceraian Menurut Studi, Bukan Selingkuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular