Studi: Bau Kotoran di Telinga Bisa Jadi Tanda Awal Parkinson

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
01 July 2025 07:20
Ilustrasi pembersih telinga (Tangkapan layar tokopedia)
Foto: Ilustrasi telinga (Tangkapan layar tokopedia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Parkinson merupakan penyakit yang menyerang sel saraf di otak. Penderita parkinson akan mengalami gangguan dalam gerakan dan keseimbangan seperti tremor dan kaku pada otot.

Dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa terjadi pada orang di atas 60 tahun. Namun, bukan berarti parkinson tidak bisa terjadi pada orang yang berusia lebih muda.

Mengutip Science Alert, sebuah penelitian menunjukkan bahwa senyawa organik volatil (VOC) atau bau dalam kotoran telinga dapat membawa sinyal kimia penyakit neurologis seperti parkinson.

Temuan yang telah dipublikasikan dalam Analytical Chemistry ini memberikan harapan baru dalam deteksi dini Parkinson, yang selama ini sering terlambat dikenali karena gejala awalnya yang sulit dikenali.

Penelitian tersebut didasarkan pada temuan sebelumnya yang menunjukkan bahwa penyakit Parkinson secara halus dapat mengubah bau badan, melalui perubahan sebum, zat berminyak yang secara alami melembapkan rambut dan kulit kita.

Para peneliti yang dipimpin oleh tim dari Universitas Zhejiang di China ingin meneliti kotoran telinga yang lebih terlindungi.

"Diagnosis dan intervensi dini sangat penting untuk pengobatan penyakit Parkinson. Studi ini mengusulkan model diagnostik. yang menganalisis bau kotoran teringa dari sekresi saluran telinga," tulis para peneliti dalam makalah yang mereka terbitkan mengutip Science Alert.

Para ilmuwan berpendapat bahwa bau kotoran telinga tersebut dapat diubah oleh peradangan, stres sel, dan neurodegenerasi di otak. Dengan pengujian yang tepat, tim tersebut berhipotesis bahwa sinyal halus untuk penyakit Parkinson dapat muncul di telinga.

Penelitian baru tersebut berpotensi menghasilkan tes usap telinga sederhana yang dapat membuat proses penyaringan diagnostik ini lebih cepat, lebih murah, dan mampu mendeteksi Parkinson lebih awal.

Temuan ini juga dapat membantu penelitian yang sedang berlangsung untuk memahami bagaimana tanda awal penyakit Parkinson dimulai dan bagaimana cara menghentikannya.

Perubahan bau kotoran telinga yang teridentifikasi mungkin dapat digunakan sebagai sidik jari kimia, mengidentifikasi perubahan lain yang terjadi atau mungkin menyebabkan penyakit tersebut.

"Langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian lebih lanjut pada berbagai tahap penyakit, di berbagai pusat penelitian dan di antara berbagai kelompok etnis, untuk menentukan apakah metode ini memiliki nilai aplikasi praktis yang lebih besar," kata ahli biokimia Hao Dong, dari Universitas Aeronautika dan Astronautika Nanjing.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular