Ayah-Bunda, Ini Rekomendasi Screen Time Anak Sesuai Umur

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Senin, 29/07/2024 16:45 WIB
Foto: Freepik
Dafar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Generasi Alpha disering disebut digital native karena mereka sudah akrab dengan beragam gadget sejak lahir ke dunia. Karena itu juga, alokasi screen time sering menjadi salah satu isu diskusi di kalangan para orang tua.

Screen time merupakan istilah yang menggambarkan lama waktu yang dihabiskan untuk beraktivitas di depan layar elektronik, seperti menonton televisi, atau menggunakan ponsel atau laptop.

Menurut pakar, screen time yang berlebihan pada anak dapat berpengaruh buruk. Hal ini tidak hanya membuat anak lebih berisiko terhadap penyakit atau masalah kesehatan seperti obesitas, tapi juga kurangnya stimulasi aktif yang dapat mengoptimalkan perkembangan otak dan mentalnya.


Melansir laman Very Well Family, penting bagi orang tua menetapkan aturan di rumah tentang bagaimana dan berapa lama anak bisa menggunakan gadget-nya agar tidak berlebihan. Lantas, berapa lama screen time yang baik untuk anak?

Pedoman American Academy of Pediatrics (AAP) didasarkan pada berbagai penelitian yang telah dilakukan mengenai screen time. Berikut rekomendasinya:

1. Anak-anak berusia 18 bulan ke bawah

Tidak ada screen time, kecuali untuk video call dengan keluarga dan teman. Setiap orang tua sebaiknya tidak memberikan gadget kepada anak sebelum berusia 2 tahun. Apalagi semata-mata bertujuan untuk membuat anak tenang dan duduk diam.

2. Usia 18 bulan hingga 2 tahun

Batasi screen time dan jangan biarkan anak Anda menggunakan gadget sendirian. Pilih program pendidikan berkualitas tinggi, dan tonton bersama anak Anda untuk memastikan mereka memahami materinya.

3. Usia 2 hingga 5 tahun

Batasi waktu pemakaian gadget hingga satu jam sehari dan dampingi mereka menonton, jika memungkinkan.

4. Berusia 6 tahun ke atas

Tetapkan batasan yang konsisten untuk waktu pemakaian gadget seperti yang ditentukan oleh keluarga. Pastikan waktu pemakaian gadget tidak memengaruhi tidur, olahraga, atau perilaku anak Anda.

Bahaya screen time berlebihan pada anak

1. Perkembangan bahasa

Perkembangan bahasa adalah pengembangan keterampilan pra-verbal dan verbal. Keterampilan pra-verbal meliputi ekspresi wajah, gerak tubuh seperti melambai atau menunjuk, dan melakukan kontak mata. Keterampilan verbal adalah kata-kata yang diucapkan yang umumnya kita kaitkan dengan bahasa.

2. Keterampilan literasi

Keterampilan literasi adalah kemampuan kita membaca kata-kata di halaman dan melafalkannya kembali. Ini adalah tingkat kognisi yang lebih tinggi yang menghubungkan apa yang dilihat seorang anak dengan apa yang mereka katakan.

3. Bahasa ekspresif

Bahasa ekspresif adalah kata-kata yang kita ucapkan. Landasan bahasa ekspresif berasal dari interaksi dengan orang di sekitarnya dan melihat wajah mereka.

Misalnya, saat Anda bermain dengan anak Anda sambil bertatap muka dan mereka menunjuk sesuatu atau mengeluarkan suara, kemungkinan besar Anda akan memberi isyarat atau meniru suara mereka. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan pra-verbal dan verbal.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menata layar secara berlebihan memiliki kemampuan membaca buku yang lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang melebihi waktu pemakaian gadget yang direkomendasikan AAP mempunyai kinerja yang lebih buruk dalam tes kognitif dibandingkan mereka yang mengikuti rekomendasi tersebut.

Selain itu, para peneliti menemukan bahwa peningkatan waktu menggunakan gadget menyebabkan rentang perhatian yang lebih pendek, perilaku yang buruk, dan tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi.

Sebuah penelitian lain melaporkan bahwa balita yang menggunakan lebih banyak perangkat seluler setiap hari lebih cenderung mengalami keterlambatan bicara. Artinya, terlalu banyak waktu menatap layar dapat memengaruhi perkembangan anak Anda.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi Rendang Low Fat, Antara Warisan dan Teknologi