
Dekan FK Unair Dipecat Usai Tolak Dokter Asing, Kemenkes Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH merilis pernyataan merespons pemberhentian Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Prof. Dr. dr. Budi Santoso, SpOG FER dari jabatannya per Rabu (3/7/2024). Ramai yang mengaitkan pemberhentian itu dengan kebijakan Kementerian Kesehatan.
"Kemenkes tidak membawahi Unair, dan tidak memiliki wewenang mengatur Unair," ujar Syahril dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (4/7/2024).
Menurut dia, informasi yang mengatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengontak Rektor Unair Prof. Dr. Muhammad Nasih untuk meminta memberhentikan Dekan FK merupakan fitnah dan hoax. Pun informasi yang beredar seolah Kemenkes akan mendatangkan 6.000 dokter warga negara asing (WNA) adalah juga hoax.
Syahril menjelaskan, dokter WNA yang dihadirkan oleh Kemenkes dan mendapatkan publikasi luas adalah tim dari Arab Saudi yang bertugas di RS Adam Malik, Medan, Sumatra Utara, untuk melakukan operasi jantung kompleks untuk menyelamatkan nyawa 30 anak warga Sumut secara gratis.
"Kegiatan tersebut merupakan tindakan operasi jantung untuk anak yang pertama kali dilakukan di Pulau Sumatera. Selama ini anak yang mengalami gangguan jantung kompleks selalu dirujuk ke Jakarta sehingga memberatkan keluarga secara finansial. Ini dikarenakan memang dokter spesialisnya tidak tersedia di sana," kata Syahril.
"Kami menyesalkan beberapa rekan sejawat, terutama di kota besar di Jawa, yang memprotes kehadiran tim dokter dari Arab Saudi tersebut, padahal mereka hadir untuk menyelamatkan nyawa manusia, nyawa anak-anak kita. Bukan untuk mengambil lahan para dokter-dokter tersebut ke depannya," lanjutnya.
Prof Budi dicopot dari jabatannya per Rabu (3/7/2024) setelah responsnya menolak rencana Kemenkes mendatangkan dokter asing ke tanah air. Pihak Unair pun buka suara soal hal tersebut.
"Terkait beredarnya pemberitaan tentang pemberhentian Dekan FK Unair di beberapa media sosial, dengan ini kami humas Universitas Airlangga menyatakan bahwa pemberitaan tersebut benar adanya," ujar Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair dr Martha Kurnia Kusumawardani SpKFR (K) dalam keterangan yang diterima detikJatim, Rabu (3/7/2024).
Martha mengatakan alasan atau pertimbangan pimpinan Unair terkait pemberhentian ini merupakan kebijakan internal. Tepatnya untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair.
"Kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof Dr dr Budi Santoso SpOG (K) atas semua pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut," ujar Martha. "Semoga Unair khususnya FK Unair terus menjadi Fakultas Kedokteran yang mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia," tambahnya.
Prof Budi sendiri membenarkan bahwa dirinya telah dicopot dari jabatannya. Hal ini buntut dari respons Prof Budi terkait rencana Kemenkes yang akan mendatangkan dokter asing ke Indonesia.
Prof Budi mengatakan pada Senin (1/7/2024) dia dipanggil oleh Rektor Unair Prof Nasih. Panggilan itu dilayangkan usai dirinya berkomentar tidak setuju dengan rencana Menkes mendatangkan dokter asing ke tanah air.
"Saya Senin dipanggil, saya dianggap salah melampaui kewenangan. Saya memang menyuarakan itu bahwa tidak setuju dengan dokter asing. Saya diminta mundur atau diproses," jelas Prof Budi.
Pada Selasa (2/7/2024) Prof Budi diminta menghadap rektor, senat akademis, dan sekretaris universitas. Namun ia tak bisa hadir karena sedang ada di Jakarta menjadi narasumber sebuah acara.
"Hari Rabu (3/7/2024) pagi diberitahu saya diberhentikan, suratnya sedang diproses. Jam 15.00 WIB suratnya saya terima," kata Prof Budi seperti dikutip detik.com.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dokter Asing Bawa Manfaat untuk Rakyat & Dokter RI, Ini Penjelasannya
