Ternyata Ini Alasan Harga Obat di RI 5x Lebih Mahal dari Malaysia

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Selasa, 02/07/2024 13:35 WIB
Foto: Ilustrasi (Image by AVAKA photo from Pixabay )

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui harga obat Indonesia lebih mahal tiga hingga lima kali lipat dari Malaysia. Hal itu disampaikan Menkes usai menghadiri rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/7/2024). 

Menurut menteri yang akrab disapa BGS tersebut, mahalnya harga obat di Tanah Air bukan disebabkan oleh pajak, melainkan inefisiensi dalam perdagangan dan jual beli obat serta alat kesehatan.

"Pajak dampaknya paling cuma berapa, 20%-30%. Bagaimana menjelaskan perbedaan harga 300% - 500%," kata Budi.


Budi mencontohkan, impor alat kesehatan seperti mesin USG mendapatkan bea masuk impor 0%. Sedangkan untuk mengimpor komponennya, seperti layar USG dan bahan baku lain, dikenakan bea masuk 15%. Besarnya bea masuk ini menjadi hambatan bagi pertumbuhan industri farmasi di dalam negeri.

Mahalnya harga obat dan alat kesehatan di Indonesia telah menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden, kata Menkes, memerintahkan agar tata kelola dan pembelian obat serta alat kesehatan harus diperbaiki agar lebih transparan demi mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu dikeluarkan.

"Ada biaya-biaya yang mungkin harusnya tidak dikeluarkan karena ujungnya kan yang beli pemerintah juga," terangnya.

"Itu sebabnya kita harus mencari kombinasi semurah mungkin, tapi isunya bukan hanya di pajak saja," tambah BGS.

Untuk menyelesaikan masalah ini, Budi menyebut, dibutuhkan koordinasi teknis lintas kementerian seperti Menteri Keuangan dan Menteri Perdagangan untuk mendesain ekosistem sebuah industri.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ribuan Warga Iran Hadiri Pemakaman Para Komandan Militer