Warning! WHO Ingatkan Ada Obat Diabetes Palsu di 4 Negara

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
27 June 2024 14:00
Logo Wolrd Health Organization (WHO). (Dok. www.who.int)
Foto: Logo Wolrd Health Organization (WHO). (Dok. www.who.int)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan terkait peredaran obat diabetes semaglutide palsu yang beredar di Eropa dan Amerika pada akhir 2023 lalu.

Mengutip dari keterangan resmi, WHO mengungkapkan bahwa pada akhir 2023 lalu terdapat tiga batch obat diabetes semaglutide dengan merek OZEMPIC palsu yang beredar di Brasil, Inggris Raya, Irlandia Utara, dan Amerika Serikat (AS). Adapun Brasil, Inggris Raya, dan Irlandia Utara mendeteksi peredaran obat palsu ini pada Oktober 2023. Sementara itu AS pada Desember 2023 lalu.

"Produk palsu ini telah terdeteksi di Brasil, Kerajaan Inggris Raya, Irlandia Utara, dan AS. Produk ini dipasok dalam rantai pasokan yang diatur," tulis laporan WHO, dikutip Kamis (27/6/2024).

Sebagai informasi, OZEMPIC (semaglutide) berasal dari sekelompok obat yang disebut penghambat glukagon-like peptida-1 (GLP-1). Produk ini diindikasikan untuk pengobatan hiperglikemia pada diabetes mellitus tipe 2 pada orang dewasa, remaja, dan anak-anak di atas 12 tahun.

Produsen asli OZEMPIC telah mengonfirmasi bahwa ketiga produk yang dirujuk dalam peringatan oleh WHO ini telah dipalsukan. Bahkan, produk-produk tersebut salah menggambarkan identitas dan sumbernya karena tidak diproduksi oleh Novo Nordisk.

Berikut rincian hasil konfirmasi produsen asli OZEMPIC terkait peredaran obat palsu yang dimaksud.

  1. Nomor batch LP6F832 tidak dikenali.

  2. Kombinasi nomor batch NAR0074 dengan nomor seri 430834149057 tidak sesuai dengan catatan produksi asli

  3. Nomor batch MP5E511 asli, tetapi produk tersebut dipalsukan

WHO menegaskan bahwa penggunaan obat OZEMPIC palsu dapat mengakibatkan pengobatan pasien tidak efektif akibat dosis yang salah, kontaminasi zat berbahaya, atau penggunaan bahan yang tidak diketahui.

"Ini mungkin menimbulkan risiko serius lainnya terhadap kesehatan karena pemberian suntikan subkutan yang dapat mengancam jiwa," tulis WHO.

Dalam peringatannya, WHO mengimbau masyarakat untuk segera berkonsultasi dengan ahli kesehatan jika ternyata prnah menggunakan produk palsu, mengalami reaksi negatif, dan efek samping yang tidak terduga.

"Semua produk medis harus diperoleh dari pemasok resmi atau berlisensi," tegas WHO.

Lantas, bagaimana cara mengidentifikasi produk palsu?

Menurut WHO, ada tiga hal yang dapat dilakukan oleh tenaga medis atau masyarakat untuk menghindari pembelian dan/atau penggunaan produk palsu, yakni.

1. Periksa Nomor Lot dan Nomor Seri

WHO menyarankan untuk tidak mendistribusikan, menggunakan, atau menjual produk berlabel nomor batch yang tercantum dalam Lampiran.

2. Periksa Fisik Obat

Dalam kasus OZEMPIC yang produknya berupa pulpen, OZEMPIC palsu memiliki skala yang memanjang dari pulpen sat mengatur dosis.

3. Periksa Kualitas Label

Dalam hal obat OZEMPIC, label produk berkualitas buruk dan kemungkinan besar tidak menempel dengan baik pada pena.

4. Cari Kesalahan Ejaan

Selalu periksa ejaan yang tercantum dalam kemasan obat. Jika memiliki terlalu banyak kesalahan ejaan, Anda harus berwaspada terhadap potensi obat palsu.


(rns/rns)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Prediksi Kasus Kanker Naik 77%, Angka Kematian 2x Lipat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular