Ratusan Warga Korea Ikut Lomba Melamun, Pemenang Dapat Hadiah Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Lebih dari 100 orang berpartisipasi untuk mengikuti Space-Out Competition atau kompetisi lomba melamun. Gelaran tersebut berlangsung di di jembatan Jamsu, Taman Sungai Han, wilayah Banpo, Seoul, belum lama ini.
Masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, para peserta hanya duduk di atas matras selama 90 menit tanpa melakukan kegiatan apapun.
Melansir CNN International, kompetisi ini dipandang sebagai sebuah tantangan unik bagi masyarakat Korea Selatan yang terkenal sangat kompetitif.
Peserta akan tereliminasi jika katahuan berbicara, bernyanyi, tertawa, tertidur, mengecek ponsel, atau bahkan minum dan makan, selain minuman yang disediakan oleh panitia acara. Artinya, peserta yang semakin sedikit melakukan aktivitas apapun, akan keluar sebagai pemenang.
Peserta juga akan dipantau kestabilan kondisinya melalui monitor detak jantung yang dikenakan di lengan peserta. Siapa pun yang memiliki detak jantung paling stabil di antara 10 orang akan membawa pulang piala.
Di antara mereka yang ikut serta adalah Kwak Yoon-gy, peraih dua medali perak Olimpiade dalam cabang olahraga speed skater.
"Saya mencoba Olimpiade sebanyak lima kali dan tidak pernah beristirahat dengan cukup saat berlatih selama 30 tahun," kata atlet berusia 34 tahun tersebut.
"Saya dengar kompetisi ini adalah tempat di mana saya dapat menjernihkan pikiran dan beristirahat setidaknya selama kompetisi ini, jadi saya datang ke sini sambil berpikir, 'Wow, inilah yang sangat saya butuhkan.'"
Lebih dari 4.000 orang mendaftar untuk berpartisipasi dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh pemerintah kota. Sebanyak 117 kontestan yang dipilih berkisar dari anak-anak kelas dua hingga orang berusia 60-an.
Bagi banyak peserta, ini adalah cara untuk pulih dari kelelahan dan stres, sering kali akibat pekerjaan mereka, di negara dengan tekanan akademis yang tinggi dan tekanan ekstrem untuk sukses.
"Saya biasanya mempunyai banyak kekhawatiran dan stres, jadi saya mendaftar [untuk berpartisipasi] karena saya pikir akan menyenangkan untuk menghilangkan stres dan kekhawatiran tersebut dengan memberi jarak pada kompetisi," kata YouTuber Kim Seok-hwan yang berusia 26 tahun.
Tahun ini menandai ulang tahun kesepuluh kompetisi Space-out. Acara ini digelar dengan tujuan untuk mematahkan keyakinan publik bahwa melamun atau tidak melakukan apa pun tidak berarti tertinggal dalam masyarakat yang sibuk.
"Kontes ini memberi tahu Anda bahwa melamun tidak lagi membuang-buang waktu, melainkan waktu yang sangat Anda perlukan," papar Woopsyang, seniman Korea Selatan yang mengadakan kompetisi melamun.
Sejak kompetisi Space-out pertama diadakan di Seoul pada 2014, kompetisi ini berkembang dan diikuti sejumlah kota dunia lain, termasuk Beijing, Rotterdam, Taipei, Hong Kong, dan Tokyo.
Kompetisi tahun ini di Seoul dimenangkan oleh seorang presenter wanita bernama Kwon So-ah. Ia berhasil membawa pulang piala berbentuk seperti patung Auguste Rodin "The Thinker."
"Khususnya di Korea, ini adalah negara yang sangat kompetitif, di mana orang-orang berpikir bahwa jika mereka tidak berbuat apa-apa maka mereka akan tertinggal. Saya pikir setiap orang harus memiliki kecepatannya sendiri dan terkadang melambat," kata Kwon.
Menurut Kwon tidak melakukan apa pun baik untuk kesehatan mental dan fisik Anda karena tubuh Anda harus rileks, tetapi tubuh Anda hanya bisa rileks ketika otak Anda rileks.
(hsy/hsy)