Ottoke! Riset Ungkap Makin Banyak Warga Korea Ogah Punya Anak

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
14 May 2024 18:50
A volunteer takes care of a baby who was left in the baby box at Jusarang Community Church in Seoul, South Korea, December 18, 2018. Picture taken December 18, 2018.   REUTERS/Kim Hong-Ji
Foto: Ilustrasi Rendahnya Angka Kelahiran di Korea selatan (Reuters/ Kim Hong-Ji)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penelitian pada 2022 mengungkapkan bahwa ada lebih dari 25 persen pasangan di Korea Selatan yang berusia 25 hingga 39 tidak memiliki anak.

Melansir dari The Korea Herald, penelitian yang dilakukan oleh Korea Labour Institute mengungkapkan bahwa fenomena tersebut terjadi seiring dengan peningkatan rasio DINK pada kalangan anak muda di Korea Selatan. DINK adalah sebutan bagi pasangan berpenghasilan ganda dan tidak memiliki anak.

Studi tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 27,1 persen pasangan pada kelompok usia 25 hingga 39 tahun di Korea Selatan tidak memiliki anak. Angka tersebut naik hampir lima persen daripada 2019, yakni dari 22,2 persen.

Dilaporkan, sebagian besar peningkatan ini diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pasangan DINK yang pada 2013 mencakup 21 persen dari demografi tersebut. Angka itu melonjak hingga 36,3 persen pada 2022.

Berbanding balik dengan DINK, hanya 13,5 persen pasangan muda berpenghasilan tunggal yang tidak memiliki anak pada 2022. Angka tersebut merupakan peningkatan yang relatif moderat jika dibandingkan dengan hasil pada 2013, yakni 12,3 persen.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 71 persen perempuan dari pasangan yang tidak memiliki anak berada dalam angkatan kerja pada 2022, dibandingkan dengan 40,6 persen perempuan dari pasangan yang memiliki anak.

"Temuan kami menunjukkan bahwa perempuan dari banyak pasangan berhenti melakukan aktivitas keuangan karena kesulitan untuk bekerja dan membesarkan anak," tulis laporan Korea Labour Institute, dikutip Senin (13/5/2024).

Para peneliti mencatat, salah satu faktor yang mendorong rendahnya tingkat kesuburan bagi pasangan muda adalah kenaikan harga perumahan. Hal ini dinilai menjadi alasan mengapa Seoul menyumbang persentase tertinggi pasangan muda tanpa anak, yakni sebesar 45,2 persen pada 2022.

Laporan yang sama mengungkapkan bahwa pasangan yang tidak memiliki rumah sendiri justru mereka yang tidak punya anak cenderung lebih banyak bekerja. Secara rinci, hanya sekitar 34,6 persen pasangan tanpa anak yang memiliki rumah. Sementara itu, 52 persen pasangan yang memiliki anak justru punya rumah.


(rns/rns)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fenomena Baru di Korea, Banyak Suami Jadi Bapak Rumah Tangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular