FOTO Internasional

Potret Masjid Lumpur Terbesar di Dunia yang 'Diplester' Ulang

AP Photo, CNBC Indonesia
Jumat, 17/05/2024 07:15 WIB

Ribuan warga Mali merenovasi Masjid Agung Djenne setiap tahun dengan gotong-royong, menjaga integritas bangunan warisan dunia.

1/6 Warga Mali mengambil bagian dalam pekerjaan plesteran ulang tahunan bangunan bata lumpur terbesar di dunia, Masjid Agung Djenne, Mali, Minggu, 12 Mei 2024. Bangunan tersebut masuk dalam daftar Warisan Dunia dalam Bahaya UNESCO sejak 2016. Masjid dan kota sekitarnya terancam oleh konflik. Masjid Djenne memerlukan lapisan lumpur baru setiap tahun sebelum dimulainya musim hujan di bulan Juni. (AP Photo/Moustapha Diallo)

Ribuan warga Mali berjibaku bergotong-royong membawa ember berisi lumpur untuk merenovasi tahunan bangunan masjid lumpur terbesar di dunia sekaligus sebuah ritual penting untuk menjaga integritas Masjid Agung Djenne di pusat negara tersebut. (AP Photo/Moustapha Diallo)

2/6 Warga Mali mengambil bagian dalam pekerjaan plesteran ulang tahunan bangunan bata lumpur terbesar di dunia, Masjid Agung Djenne, Mali, Minggu, 12 Mei 2024. Bangunan tersebut masuk dalam daftar Warisan Dunia dalam Bahaya UNESCO sejak 2016. Masjid dan kota sekitarnya terancam oleh konflik. Masjid Djenne memerlukan lapisan lumpur baru setiap tahun sebelum dimulainya musim hujan di bulan Juni. (AP Photo/Moustapha Diallo)

Masjid ini telah terdaftar sejak 2016 sebagai Situs Warisan Dunia dalam bahaya oleh UNESCO. Bersama dengan kota di sekitarnya yang merupakan pusat pembelajaran Islam, mereka terancam oleh konflik yang melibatkan pemberontak Islam, pasukan pemerintah, dan kelompok lainnya. (AP Photo/Moustapha Diallo)

3/6 Warga Mali mengambil bagian dalam pekerjaan plesteran ulang tahunan bangunan bata lumpur terbesar di dunia, Masjid Agung Djenne, Mali, Minggu, 12 Mei 2024. Bangunan tersebut masuk dalam daftar Warisan Dunia dalam Bahaya UNESCO sejak 2016. Masjid dan kota sekitarnya terancam oleh konflik. Masjid Djenne memerlukan lapisan lumpur baru setiap tahun sebelum dimulainya musim hujan di bulan Juni. (AP Photo/Moustapha Diallo)

Setiap tahun sebelum musim hujan dimulai pada bulan Juni, Masjid Djenne memerlukan penambahan beberapa lapisan lumpur baru untuk mencegah kerusakan. Acara plesteran ulang ini pernah menarik puluhan ribu wisatawan setiap tahun. Namun, seperti daerah lain di Mali, industri pariwisata di Djenne hampir punah. (AP Photo/Moustapha Diallo)

4/6 Warga Mali mengambil bagian dalam pekerjaan plesteran ulang tahunan bangunan bata lumpur terbesar di dunia, Masjid Agung Djenne, Mali, Minggu, 12 Mei 2024. Bangunan tersebut masuk dalam daftar Warisan Dunia dalam Bahaya UNESCO sejak 2016. Masjid dan kota sekitarnya terancam oleh konflik. Masjid Djenne memerlukan lapisan lumpur baru setiap tahun sebelum dimulainya musim hujan di bulan Juni. (AP Photo/Moustapha Diallo)

Menurut Amadou Ampate Cisse, seorang warga Djenne yang turut serta dalam acara tersebut, "Plesteran masjid adalah lambang perdamaian. Baik yang miskin maupun yang kaya, semuanya berkumpul di sini untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini," ujar Cisse kepada Associated Press. (AP Photo/Moustapha Diallo)

5/6 Warga Mali mengambil bagian dalam pekerjaan plesteran ulang tahunan bangunan bata lumpur terbesar di dunia, Masjid Agung Djenne, Mali, Minggu, 12 Mei 2024. Bangunan tersebut masuk dalam daftar Warisan Dunia dalam Bahaya UNESCO sejak 2016. Masjid dan kota sekitarnya terancam oleh konflik. Masjid Djenne memerlukan lapisan lumpur baru setiap tahun sebelum dimulainya musim hujan di bulan Juni. (AP Photo/Moustapha Diallo)

Dengan cara tradisional para perempuan mengambil air dari sungai terdekat untuk dicampur dengan tanah liat untuk membaut lumpur, sedangkan laki-laki memanjat masjdi dan memplester lumpur tersebut dengan lapisan baru. (AP Photo/Moustapha Diallo)

6/6 Warga Mali mengambil bagian dalam pekerjaan plesteran ulang tahunan bangunan bata lumpur terbesar di dunia, Masjid Agung Djenne, Mali, Minggu, 12 Mei 2024. Bangunan tersebut masuk dalam daftar Warisan Dunia dalam Bahaya UNESCO sejak 2016. Masjid dan kota sekitarnya terancam oleh konflik. Masjid Djenne memerlukan lapisan lumpur baru setiap tahun sebelum dimulainya musim hujan di bulan Juni. (AP Photo/Moustapha Diallo)

Meskipun industri pariwisata Djene telah lenyap, pemeliharaan masjid adalah sesuatu yang harus terus dilakukan untuk melestarikan warisan budaya negara tersebut. (AP Photo/Moustapha Diallo)