Buka Puasa Makan Gorengan Bisa Serangan Jantung, Benarkah?

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
19 March 2024 18:10
Ira Dijaya (41)melayani pembeli gorengan di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Jumat (7/1/2022). Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), secara nasional harga minyak goreng curah pada 29 Desember lalu hanya Rp.18.400/Kg. Pada 6 Januari 2022 atau kemarin, menyentuh Rp. 18.550/Kg, atau naik 0,81%. Kemudian minyak goreng kemasan bermerk 1 pada 30 Desember 2021 harganya Rp. 20.600/Kg. Sementara kemarin menjadi Rp. 20.800/Kg, naik 0,97%. Begitu juga minyak goreng kemasan bermerk 2. Di mana pada 30 Desember masih Rp. 20.030/Kg, kemarin menjadi Rp. 20.300/Kg atau meningkat 1,34%. Harga minyak goreng di pasar tradisional masih tinggi. Pedagang menginginkan harga segera normal kembali. Menurut Ira penjual gorengan
Foto: Ilustrasi Gorengan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seolah sudah menjadi tradisi, gorengan adalah salah satu menu yang paling sering dihidangkan untuk berbuka puasa. Gorengan juga banyak dijajakan oleh penjual takjil dadakan yang hanya ada pada bulan Ramadhan. 

Meski begitu, Anda yang doyan makin gorengan untuk berbuka puasa mesti waspada. Pasalnya, ada banyak risiko kesehatan yang mengintai di balik makanan penuh minyak, salah satunya serangan jantung. 

Perlu diketahui, sakit jantung merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. Faktor penyebab penyebab penyakit jantung beragam, salah satunya karena makanan yang dikonsumsi sehari-hari seperti gorengan. Hal ini dikonfirmasi oleh sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of American Heart Association. Studi ini meneliti pola makan lebih dari 21.000 orang berusia 45 tahun ke atas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi gorengan, daging olahan, dan minuman manis terkait dengan risiko kematian mendadak akibat serangan jantung yang lebih tinggi.

Ahli jantung Elizabeth Klodas, yang juga penulis buku "Slay the Giant: The Power of Prevention in Defeating Heart Disease″ menyebut bahwa berbagai makanan yang digoreng, apalagi digoreng hingga kering, mengandung kolesterol tinggi sehingga harus dihindari. Makanan yang digoreng mengandung banyak kalori dan lemak trans yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Selain itu, konsumsi goreng-gorengan terlalu sering juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.

Daripada makan gorengan, berbuka lah dengan pilihan yang lebih sehat, misalnya jagung rebus atau ubi panggang.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Selalu Makan Gorengan Tiap Buka Puasa? Waspada 4 Penyakit Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular