Ramai Perempuan China Pilih Menjomblo, Xi Jinping Pening

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
07 March 2024 16:50
A couple prepares for their wedding photo session on the Bund in Shanghai, China May 8, 2018. Picture taken May 8, 2018. REUTERS/Aly Song
Foto: REUTERS/Aly Song

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah populasi China tengah merosot. Ini lantaran ada semakin banyak wanita muda yang memutuskan untuk melajang atau tidak menikah.

Mengutip Channel New Asia, saat ini semakin banyak kalangan muda, terutama perempuan yang lahir pada 1990-an dan 2000-an menjadi tak berminat terhadap pernikahan. Jalan hidup ini juga dipilih seorang wanita bernama Chai Wanrou yang berprofesi sebagai copywriter lepas. Wanrou menganggap pernikahan adalah institusi yang tidak adil.

Seperti banyak perempuan muda di China, ia adalah bagian dari kelompok yang memilih hidup tanpa suami dan tanpa anak.

"Terlepas dari apakah Anda sangat sukses atau hanya orang biasa, perempuan masih melakukan pengorbanan terbesar di rumah," kata wanita berusia 28 tahun itu.

"Banyak generasi sebelumnya yang menikah, terutama perempuan, mengorbankan diri dan karier mereka, serta tidak mendapatkan kehidupan bahagia seperti yang dijanjikan. Menjalani hidup dengan baik sudah cukup sulit saat ini," lanjutnya kepada Reuters.

Liao Yueyi, seorang pengangguran berusia 24 tahun, baru-baru ini menyatakan kepada ibunya bahwa dia memutuskan untuk tidak memiliki anak.

"Tidak ada pernikahan atau anak adalah keputusan yang saya ambil setelah mempertimbangkan secara mendalam. Saya tidak perlu meminta maaf kepada siapa pun, orang tua saya telah menerimanya," tulisnya di WeChat.

Banyak warganya ogah menikah, Xi Jinping pening

Presiden China Xi Jinping tahun lalu menekankan perlunya menumbuhkan budaya baru dalam pernikahan dan melahirkan anak. Hal ini dia katakan seiring dengan menurunnyapopulasi China selama dua tahun berturut-turut dan angka kelahiran bayi mencapai titik terendah dalam sejarah.

Perdana Menteri China Li Qiang juga berjanji meningkatkan layanan penitipan anak dalam laporan kerja pemerintah tahun ini, demi mendorong warganya untuk menikah dan melahirkan.

Populasi lajang di China yang berusia di atas 15 tahun mencapai rekor 239 juta orang pada tahun 2021, menurut data resmi. Angka pernikahan yang tercatat sedikit meningkat pada tahun lalu karena tumpukan pandemi, setelah mencapai titik terendah dalam sejarah pada tahun 2022.

Survei Liga Pemuda Komunis pada tahun 2021 terhadap sekitar 2.900 anak muda perkotaan yang belum menikah menemukan bahwa 44 persen perempuan tidak berencana untuk menikah.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukti Baru Warga RI Malas Menikah: Angka Perkawinan Merosot

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular