Mycoplasma Pneumonia Diduga Picu Penyakit Misterius di China

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
Senin, 04/12/2023 13:05 WIB
Foto: Ilustrasi Penyakit Pneumonia. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat dunia kembali dihebohkan oleh meningkatnya kasus penyakit pneumonia 'misterius' di China yang menyerang anak-anak. Tidak hanya China, pneumonia 'misterius' juga dilaporkan mulai menjangkit Belanda.

Hingga saat ini, penyebab kasus pneumonia 'misterius' di China belum diketahui secara pasti. Namun, berdasarkan laporan media China, kasus mycoplasma pneumonia meningkat sejak Mei 2023, yakni dengan tiga per empat pasien didiagnosis sebagai infeksi mycoplasma.

Dengan demikian bakteri mycoplasma pneumoniae diduga sebagai penyebab utama penyakit pneumonia 'misterius' tersebut. Sebenarnya, apa itu mycoplasma pneumoniae?


Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. dr. Erlina Burhan menjelaskan bahwa mycoplasma pneumoniae adalah kuman yang sudah ada sejak lama, bahkan sebelum Covid-19 muncul.

"Kalau influenza, RSV (Respiratory Syncytial Virus), SARS-CoV-2 atau Covid-19 kita sudah banyak yang tahu, tapi kalau mycoplasma pneumoniae ini memang jarang kita tahu dan jarang kita bahas karena kejadiannya tidak terlalu banyak," ujar dr. Erlina dalam konferensi pers daring, dikutip Senin (4/12/2023).

dr. Erlina mengatakan, mycoplasma pneumoniae adalah salah satu bakteri penyebab pneumonia di dunia. Menurutnya, peningkatan kasus mycoplasma pneumoniae dapat disebabkan oleh protokol kesehatan yang sudah tidak ditetapkan sejak Covid-19 berakhir sebagai pandemi.

"Kenapa di bulan November ini terjadi peningkatan (kasus infeksi saluran pernapasan) di China? Barangkali bisa jadi karena protokol kesehatannya sudah tidak dilaksanakan," kata dr. Erlina.

Lebih lanjut, dr. Erlina mengatakan bahwa mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang ditularkan melalui cairan droplet di udara dan dapat menimbulkan gejala khas berupa batuk hingga beberapa minggu atau bulan.

"Mycoplasma ini adalah bakteri yang berukuran sangat kecil, memiliki genomen pendek hanya 0,58 hingga 2,20 Mb dan ditularkan dengan cairan droplet melalui udara," jelas dr. Erlina.

Selain batuk yang dapat memburuk dan dapat bertahan hingga beberapa minggu atau bulan, mycoplasma pneumoniae juga ditandai dengan gejala lainnya yang umumnya muncul satu hingga empat minggu setelah terinfeksi, yakni.

  • Sakit tenggorokan
  • Lemas
  • Demam
  • Nyeri kepala
  • Ditemukan efusi pleura (penumpukan cairan di rongga pleura) atau eksaserbasi Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)

"Sementara itu gejala yang timbul pada anak-anak di China itu bersin-bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, mata berair, kadang-kadang ada mengi atau wheezing napasnya berbunyi, bahkan kalau batuknya terlalu sering bisa muntah dan diare," kata dr. Erlina.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Produk China Dominan, Brand Lokal Berharap Insentif Digital