
Bukan Startup, Ini Industri yang Diincar Gen Z untuk Berkarir

Jakarta, CNBC Indonesia - Media sosial adalah salah satu inovasi teknologi yang mulai tidak dapat dilepaskan oleh masyarakat dunia. Selain sebagai hiburan, komunikasi, dan sarana menyuarakan pendapat, ternyata media sosial juga menjadi minat bagi Generasi Z untuk berkarier.
Melansir dari CNBC Make It, laporan terbaru dari Samsung dan Morning Consult mengungkapkan bahwa media dan hiburan adalah industri teratas yang paling diminati oleh Generasi Z, mengalahkan teknologi, layanan kesehatan, dan pendidikan.
Menurut laporan yang menyurvei lebih dari 1.000 masyarakat Amerika berusia 16 hingga 25 tahun itu, para Generasi Z lebih menghargai pekerjaan yang fleksibel dan kreatif. Sebab, hal itu dapat menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan personal yang sehat (work-life balance).
"Gaya hidup adalah daya tariknya," ujar Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics America, Ann Woo, dikutip Kamis (16/11/2023).
"Media dan hiburan adalah industri kreatif yang menawarkan fleksibilitas dan ekspresi diri. Dua itu adalah hal terpenting yang diinginkan para pekerja muda dalam suatu pekerjaan," lanjut Woo.
Menurut laporan yang sama, 2023 adalah tahun tersulit untuk bekerja di bidang media dan hiburan. Sebab, beberapa perusahaan harus menghadapi penurunan pendapatan iklan dan bisnis streaming yang tidak menguntungkan.
Berdasarkan catatan Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS), sektor hiburan telah kehilangan lebih dari 44 ribu pekerjaan sejak Mei 2023 lalu.
Meskipun demikian, Woo menilai bahwa Generasi Z tetap menjunjung tinggi komunitas dan dampak sosial dibandingkan keamanan karier mereka.
Menurut beberapa survei, hal ini disebabkan karena keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan personal, peluang belajar dan berkembang, serta kebebasan berkreasi menjadi prioritas utama bagi para Generasi Z yang baru memulai karier.
Seiring berjalannya waktu, Generasi Z semakin tertarik untuk berkarier di bidang media dan hiburan karena semakin banyak generasi muda yang melihat pengaruh media sosial sebagai jalur karier yang layak.
Menurut laporan terbaru Morning Consult, sekitar 57 persen Generasi Z mengaku bahwa mereka ingin menjadi influencer. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya popularitas TikTok, Instagram, dan YouTube yang menciptakan kelas wirausaha baru, "kreator".
Morning Consult mengatakan bahwa "kreator" adalah sebuah kelompok kelompok yang terdiri atas pekerja lepas, pelatih bisnis, pemain game, dan para profesional lainnya yang berbagi dan memonetisasi keahlian mereka melalui platform-platform media sosial tersebut.
"Generasi Z yang "sangat online" dapat lebih cepat menyadari bahwa mereka harus cepat mulai memproduksi konten yang menarik bagi khalayak. Menurut mereka, konten bisa menjadi peluang untuk mendapat bayaran dan menjadi sebuah bisnis," ungkap Woo.
Meskipun semakin banyak anak muda yang beralih untuk menjadi influencer dan berwirausaha, Woo mengatakan bahwa itu tidak menjamin mereka akan bertahan selamanya. Justru, kedua jenis karier itu hanya menjadi bagian dari daya tarik.
Menurut laporan terbaru dari EY, Generasi Z berencana untuk beralih karier lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya. Hampir 40 persen Generasi Z memiliki pekerjaan sampingan, seperti wiraswasta dan berharap bisa pensiun lebih awal.
"Dari semua industri, media dan hiburan memiliki reputasi sebagai salah satu industri yang paling fleksibel. Itulah sebabnya Gen Z melihat industri media dan hiburan sebagai jalur paling menjanjikan untuk mencapai tujuan karier mereka, tidak peduli seberapa sering hal tersebut berubah," jelas Woo.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tampang ABG Zaman Dulu Terlihat Lebih Tua, Ini Penyebabnya