
Catat! Ini Gejala Diabetes pada Laki-laki dan Perempuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Diabetes adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah di atas batas normal. Penyakit ini disebabkan oleh tubuh kekurangan hormon insulin atau tidak dapat memaksimalkan fungsi insulin.
Jika terlambat terdeteksi atau tidak memperoleh penanganan segera, diabetes bisa menyebabkan gangguan kesehatan serius dan mengancam jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hingga saraf.
Umumnya, penyakit gula darah ini lebih rentan dialami laki-laki daripada perempuan. Meskipun demikian, diabetes bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin.
Melansir dari Medical News Today, meskipun mengalami gejala umum yang sama, ternyata ada beberapa perbedaan khusus dalam gejala diabetes antara perempuan dan laki-laki. Lantas, apa saja gejala diabetes pada laki-laki dan perempuan? Berikut rangkumannya.
Gejala Diabetes pada Laki-laki
1. Disfungsi Ereksi
Melansir dari Medical News Today, salah satu gejala khas diabetes pada laki-laki adalah mengalami kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi. Menurut studi, sebanyak 75 persen laki-laki penderita diabetes mengalami disfungsi ereksi.
"Saraf dan pembuluh darah sangat penting dalam proses ereksi. Kerusakan pada saraf dan pembuluh darah akibat diabetes dapat memengaruhi fungsi penis," tulis Medical News Today, dikutip Kamis (9/11/2023).
2. Infeksi Jamur
Genital candidiasis atau kandidiasis genital adalah infeksi kelamin yang disebabkan oleh jamur candida. Umumnya, laki-laki penderita diabetes mengalami infeksi jamur ini secara berulang karena gula berlebih dalam darah dikeluarkan melalui urine.
"Jamur candida tumbuh subur dengan gula dan lebih mungkin tumbuh di penis laki-laki dengan diabetes," papar Medical News Today.
Ada sejumlah gejala khas kandidiasis genital, yakni kemerahan, pembengkakan, dan gatal di sekitar kepala penis; bau yang tidak sedap; kulit penis tampak berwarna putih; dan nyeri saat berhubungan seksual.
3. Otot Melemah
Laki-laki penderita diabetes rentan mengalami pelemahan otot. Sebab, gula darah yang meningkat menyebabkan tubuh memecah otot dan lemak untuk energi sehingga kekuatan otot tubuh ikut menurun.
Biasanya, orang yang cenderung mengalami penurunan kekuatan dan pelemahan otot adalah penderita diabetes tipe 1.
4. Air Mani Sedikit
Salah satu gejala diabetes yang harus diwaspadai adalah air mani sedikit. Air mani yang keluar lebih sedikit saat ejakulasi diklaim sebagai gejala diabetes pada laki-laki. Sebab, sebagian besar air mani yang seharusnya keluar melalui penis malah memasuki kandung kemih.
Gejala Diabetes pada Perempuan
1. Infeksi Jamur
Serupa dengan laki-laki, perempuan pengidap diabetes umumnya juga menunjukkan gejala kandidiasis genital atau infeksi kelamin yang disebabkan oleh jamur candida. Melansir dari Healthline, hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi dapat memicu pertumbuhan jamur. Adapun, gejala infeksi jamur pada vagina adalah gatal, sekresi vagina, nyeri saat berhubungan seksual, hingga kemerahan.
2. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyakit yang lebih rentan dialami perempuan. Sebab, ukuran saluran kemih pada perempuan cenderung pendek jika dibandingkan dengan laki-laki, yakni hanya sekitar 4-5 sentimeter.
"Perempuan lebih berisiko terkena ISK karena uretra (saluran kemih) perempuan relatif pendek, hanya 4-5 sentimeter. Lebih pendek dibandingkan laki-laki yang [panjang uretra] bisa mencapai 15-17 sentimeter," ujar dokter spesialis urologi, dr. Christiano Tansol kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (9/11/2023).
Mengutip dari Healthline, perempuan pengidap diabetes lebih rentan mengalami ISK karena hiperglikemia mampu merusak sistem kekebalan tubuh. Biasanya, ISK ditandai dengan nyeri saat buang air kecil, sensasi terbakar saat buang air kecil, hingga urine berdarah atau keruh.
3. Vagina Kering
Neuropati diabetik adalah kondisi ketika saraf mengalami kerusakan akibat diabetes. Kerusakan ini dapat memicu rasa kesemutan dan mengurangi sensitivitas di sejumlah area tubuh, seperti tangan dan kaki.
"Neuropati diabetik juga dapat memengaruhi area vagina, yakni menimbulkan gejala kering," tulis laporan Healthline.
4. PCOS
Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon pada perempuan berusia subur. Umumnya, PCOS ditandai dengan gejala utama haid yang tidak teratur, kenaikan berat badan, jerawat, depresi, hingga infertilitas atau gangguan kesuburan.
Salah satu penyebab PCOS adalah kelebihan hormon insulin. Kadar insulin yang tinggi mampu meningkatkan produksi hormon androgen dan menurunkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
"PCOS juga terkait dengan jenis resistensi insulin yang meningkatkan kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes. Resistensi insulin dapat menjadi gejala atau penyebab PCOS," jelas laporan Healthline.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Negara dengan Kasus Diabetes Tertinggi di Dunia, Ada RI?