Pandemi Sudah Berakhir, Tapi Kok Trend Main Golf Malah Turun?
Jakarta, CNBC Indonesia - Golf adalah olahraga yang identik dengan kalangan menengah ke atas sehingga memiliki image sebagai olahraga yang ekslusif. Terlebih, salah satu tujuan bermain golf adalah memperluas jaringan relasi bisnis.
Seiring berjalannya waktu, banyak anak muda, terutama Generasi Z yang mulai melirik salah satu cabang olahraga bola kecil ini. Bahkan, unggahan momen bermain golf bersama teman-teman dan keluarga kerap populer di media sosial.
Namun, Merchandising General Manager Golf House, Tinneke Agustina, mengungkapkan bahwa sebenarnya tren golf di Indonesia mulai menurun sejak new normal diberlakukan di Tanah Air. Justru, menurut dia, tren golf di Indonesia justru meningkat drastis selama pandemi Covid-19, yakni periode 2020 hingga 2021. Saat itu, golf menjadi olahraga pilihan karena karena menerapkan sistem physical distancing dan dilakukan di luar ruangan.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 adalah puncak minat anak muda terhadap golf. Tidak hanya laki-laki, perempuan dan anak-anak pun turut masuk ke dalam kelompok yang menyukai golf saat pandemi.
"Tren golf di Indonesia [pada 2023] menurun dibandingkan saat pandemi Covid-19, yaitu 2020 dan 2021, ya. Saat ini menurun, tetapi masih lebih baik jika dibandingkan dengan 2019," ujar Tinneke kepada CNBC Indonesia di Damai Indah Golf BSD, Tangerang Selatan, Kamis (19/10/2023).
"Saat pandemi Covid-19 itu banyak sekali 'pemain golf Covid-19' karena mereka juga tidak bisa ke mana-mana. Saat itu, kegiatan yang bisa dilakukan hanya golf karena ini olahraga yang aman, di luar, tenang, terkena paparan matahari, dan physical distancing," beber Tinneke.
Menurut Tinneke, salah satu faktor yang menyebabkan penurunan tren golf di Indonesia adalah kembalinya para pekerja ke kantor atau work from office (WFO) sehingga memiliki sedikit waktu untuk bermain golf.
Meskipun demikian, ia optimis tren golf di Indonesia akan meningkat dalam waktu dekat walaupun tidak signifikan. Tinneke menilai, tren peningkatan golf akan terjadi melalui penjualan baju, sepatu, tas, dan aksesoris golf.
"Pada tahun depan (2024), tren golf akan sama dengan 2023, tapi yang signifikan nantinya adalah pembelian soft goods atau baju dan sepatu, bag (tas), aksesoris. Itu akan meningkat di tahun depan," ujar Tinneke.
(hsy/hsy)