Arkeolog Kaget Temukan Wine Usia 5.000 Tahun di Makam Mesir

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Kamis, 12/10/2023 13:20 WIB
Foto: Temuan ratusan kendi berisi wine disembunyikan dalam makam kuno di Mesir. (Ist/Ministry of Tourism and Antiquities/archaeology.org)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim arkeolog dari Universitas Wina baru-baru ini menemukan ratusan guci besar di sekitar makam kuno di Mesir (9/10). Guci tersebut diketahui sebagai penyimpanan anggur berusia lebih dari 5.000 tahun yang tertimbun di dalam tanah zaman kekuasaan Ratu Meret-Neith, menurut laporan Science Alert.

Beberapa guci di antaranya ditemukan masih tersegel. Saat ini ratusan guci kuno tersebut masih ditelusuri dan diteliti setiap detailnya.


Setelah diamati, para peneliti yakin bahwa wadah tanah liat yang bertumpuk itu berasal dari dinasti pertama suku Mesir Kuno yang berlokasi di Um al Qaab, Abydos, Sohag Governorate, Mesir. Abydos terletak sekitar 340 mil tenggara Kairo.

Para ahli mengatakan penemuan mereka memperkuat gagasan bahwa Meret-Neith adalah firaun perempuan pertama di Mesir kuno. Selain harta karun makam yang tersisa di makamnya, Meret-Neith adalah satu-satunya wanita yang memiliki makam monumentalnya sendiri di pemakaman kerajaan pertama di Abydos.

Meret-Neith hidup sekitar 5.000 tahun yang lalu, menjabat sebagai ratu Mesir sekitar tahun 2950 SM. Setidaknya dia adalah permaisuri dan bupati.

Kendati Meret-Neith diyakini sebagai firaun perempuan, para arkeolog tidak dapat menentukan posisinya dengan pasti. Ratu pertama yang diketahui memegang gelar kerajaan penuh adalah Sobekneferu, satu milenium kemudian.

Wine kuno berusia 5.000 tahun masih terjaga dengan baik

Guci berisi anggur tersebut terawetkan dengan sangat baik, bahkan terdapat biji anggur kuno di beberapa di antaranya, kata para peneliti. 

Selain toples berisi minuman anggur, para peneliti menemukan prasasti yang menyatakan bahwa Meret-Neith bertanggung jawab atas kantor-kantor penting, seperti perbendaharaan kerajaan. Hal ini menambah bukti sebelumnya tentang pentingnya peran sang ratu.

Menurut arkeolog, kompleks makam, yang terbuat dari batu bata lumpur, tanah liat, dan kayu yang belum dipanggang, juga mencakup 41 makam milik para pelayan ratu.

Penelitian mengungkapkan bahwa makam-makam tersebut dibangun dalam beberapa tahap dalam jangka waktu yang lama, menantang gagasan yang ada bahwa pengorbanan manusia adalah bagian dari penguburan kerajaan selama dinasti pertama Mesir kuno, kata universitas tersebut dalam rilisnya.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia