6 Fakta Sianida, Racun Mematikan yang Menewaskan Mirna

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
02 October 2023 14:35
Ilustrasi Sianida. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi Sianida. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Topik soal racun sianida kembali ramai diperbincangkan warganet setelah Netflix resmi merilis film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso pada Kamis (28/9/2023) lalu.

Dalam kasus yang terjadi pada 2016 tersebut, Jessica Kumala Wongso dinyatakan bersalah karena melakukan pembunuhan berencana terhadap Wayan Mirna Salihin. Pembunuhan tersebut dilakukan melalui es kopi Vietnam yang dibubuhkan racun sianida.

Ternyata, kasus sianida di Indonesia tidak hanya dialami oleh Jessica Wongso dan Mirna. Pada 2021 lalu, kasus sate ayam beracun sianida yang menewaskan anak pengemudi ojek online (ojol) terjadi di Majalengka, Jawa Barat.

Poster Film Ice Cold. (Instagram @netflixid)Foto: Poster Film Ice Cold. (Instagram @netflixid)

Setelah ditelusuri, sate tersebut ternyata adalah paket makanan 'salah sasaran' dari pelaku. Pada awalnya, pelaku sate ayam beracun sianida, Nani, berniat untuk mengirimkan makanan tersebut kepada target korban melalui jasa antar ojol.

Namun, sate tersebut ditolak oleh penerima dan diberikan kepada pengemudi ojol karena tidak mengenal identitas pengirim. Setelah dibawa pulang dan dimakan bersama keluarga, anak pengemudi ojol merasa mual dan dinyatakan meninggal dunia akibat makan sate tersebut.

Lantas, apa itu racun sianida yang mematikan? Berikut 6 fakta sianida.

1. Apa itu Sianida?

Melansir dari laman resmi Departemen Kesehatan New York, Amerika Serikat (AS), sianida adalah racun yang bereaksi cepat dan mematikan. Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menyebutkan bahwa sianida adalah senyawa kimia yang dapat ditemukan dalam bentuk gas atau kristal.

Dalam kehidupan sehari-hari, sianida dapat diproduksi oleh bakteri, jamur, dan alga tertentu. Selain itu, sianida juga dapat ditemukan di dalam asap rokok, knalpot kendaraan, dan makanan, seperti bayam, rebung, almond, biji buah, dan tapioka.

2. Bentuk Sianida

Sianida dapat ditemukan dalam beberapa bentuk, yakni berupa hidrogen, natrium, dan kalium sianida.

Menurut Departemen Kesehatan New York, hidrogen sianida adalah racun berbentuk cairan berwarna biru pucat atau tidak berwarna di suhu kamar dan gas tidak berwarna di suhu lebih tinggi. Biasanya, hidrogen sianida beraroma almond yang pahit.

Sementara itu, natrium sianida dan kalium sianida berbentuk bubuk putih dan beraroma pahit, seperti almond. Lalu, bahan kimia lain, yakni sianogen, diklaim dapat menghasilkan sianida. Sianogen klorida adalah gas cair tidak berwarna yang lebih berat dari udara dan memiliki bau menyengat.

3. Fungsi Sianida

Secara historis, hidrogen sianida digunakan sebagai senjata kimia, pembunuhan massal, kasus bunuh diri, hingga senjata perang.

Saat ini, senyawa dengan kandungan sianida digunakan sebagai pestisida dan fumigan, plastik, pelapisan listrik, pengembangan foto, dan pertambangan.

Selain itu, di industri besi dan baja, industri kimia, dan pengolahan air limbah juga disebut dapat menghasilkan sianida. Selama klorinasi air, sianogen klorida diproduksi dalam tingkat rendah.

4. Sumber Paparan Sianida

Dalam kehidupan sehari-hari, tidak sedikit orang yang berpotensi terpapar sianida dalam jumlah rendah. Umumnya, sumber paparan sianida berasal dari makanan, rokok, polusi, hingga ruangan dengan ventilasi buruk.

5. Cara Kerja Sianida di Dalam Tubuh

Bila masuk ke dalam tubuh, sianida dalam jumlah rendah dapat diubah menjadi tiosianat yang tidak terlalu berbahaya dan dikeluarkan melalui urin.

Selain itu, sianida dalam jumlah kecil juga dapat bergabung dengan bahan kimia lain untuk membentuk vitamin B12 yang membantu menjaga kesehatan saraf dan sel darah merah.

Namun, jika jumlah yang masuk tergolong besar, sianida dapat mematikan sel-sel tubuh dengan cepat setelah menghalangi penggunaan oksigen. Akibatnya, fungsi jantung, sistem pernapasan, dan sistem saraf pusat pun langsung terganggu bahkan terhenti dalam waktu yang singkat.

Umumnya, gejala yang langsung timbul akibat keracunan sianida adalah tubuh mendadak lemah, sakit kepala, mual, kesulitan bernapas, kejang, hilang kesadaran, tekanan darah rendah, hingga henti jantung.

6. Pertolongan Pertama Jika Terpapar Sianida

Menurut Kemenkes RI, ada sejumlah cara yang dapat dilakukan jika Anda atau lingkungan sekitar terpapar sianida dalam jumlah besar, yakni.

  1. Segera keluar dari lokasi yang tercemar sianida

  2. Saat selamatkan diri dengan cara tiarap. Jika tidak bisa keluar dari ruangan, segera lindungi saluran pernapasan

  3. Bila mata terasa panas dan pandangan kabur akibat kebakaran, basuh mata dengan air mengalir selama 10-15 menit dan cuci rambut serta tubuh dengan air dan sabun selama 20 menit

  4. Jangan minum sesuatu dan jangan berusaha memaksakan muntah jika tidak sengaja menelan sianida

  5. Bila pakaian atau barang yang digunakan terkena sianida, segera lepaskan dan masukkan ke dalam kantong plastik yang tertutup, kemudian lapisi lagi dengan kantong plastik

  6. Jangan sesekali memberikan bantuan napas dari mulut ke mulut kepada korban yang diduga keracunan sianida


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Makanan yang Mengandung Sianida Alami & Efeknya ke Tubuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular