Jadi Miss Universe Pakistan, Erica Malah Dianggap Hina Negara

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Rabu, 20/09/2023 15:40 WIB
Foto: Erica Robin, Miss Universe Pakistan. (Ahmed Elnekhaily @maduvic via Instagram ericarobin_official)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Erica Marian Robin tengah menjadi perhatian usai memenangkan kontes Miss Universe Pakistan 2023. Erica Robin, yang berusia 24 tahun, adalah orang Pakistan pertama yang mendapat gelar tersebut. 

Melansir Daily Pakistan, Robin berhasil mengungguli empat kontestan lain yang sama berbakatnya pada ajang yang berlangsung di Maldives tersebut. Saat ini, dia tengah bersiap untuk mewakili Pakistan di tingkat global dalam kontes Miss Universe mendatang yang akan diadakan di El Salvador akhir tahun ini.

Bagi Erica Robin, ini adalah prestasi membanggakan, namun tidak menurut banyak orang di negaranya sendiri. Dia justru mendapat kritikan bahkan tentangan atas partisipasinya dalam kontes kecantikan tersebut.


Foto: Erica Robin. (Ahmed Elnekhaily @maduvic via Instagram ericarobin_official)

Gelombang Kemarahan di Pakistan

Para pemimpin agama di Pakistan yang sangat konservatif mengatakan bahwa peristiwa itu merupakan penghinaan terhadap negara. Taqi Usmani, seorang ulama Islam, menuntut pemerintah mengambil tindakan terhadap penyelenggara kontes tersebut.

Dia juga ingin menghapus anggapan bahwa Robin mewakili Pakistan.

Di X (sebelumnya Twitter), politisi Mushtaq Ahmed Khan mempertanyakan siapa penyelenggara kontes kecantikan di Pakistan tersebut. Hal tersebut menurutnya adalah tindakan memalukan.

Foto: Erica Robin. (Ahmed Elnekhaily @maduvic via Instagram ericarobin_official)

Berdasarkan laporan Independent, pejabat Perdana Menteri Pakistan, Anwaar-ul-Haq Kakar telah meminta badan intelijen negara untuk melakukan penyelidikan terhadap penyelenggara kontes. Terlebih soal bagaimana Miss Universe Pakistan dapat diselenggarakan tanpa persetujuan negara, padahal menggunakan nama Pakistan. 

Kakar menyebut kontes kecantikan seperti itu sebagai tindakan memalukan, penghinaan dan eksploitasi terhadap perempuan Pakistan.

Tanggapan Erica Robin

[Gambas:Instagram]



Berbicara kepada Voice Of America, Erica Robin menyebut bahwa titel barunya membuat di merasakan banyak tanggung jawab di pundaknya, karena dia yakin ini akan menjadi pertama kalinya Pakistan memiliki peserta dalam kontes Miss Universe global.

"Namun, saya tidak akan melakukan apa pun yang dapat merusak reputasi negara," katanya.

Erica Robin tumbuh besar di sebuah keluarga Kristen di Karachi, Pakistan. Lewat akun Instagram, dia juga membagikan keindahan Pakistan dan mengajak pengikutnya berkunjung ke negaranya. 

"Kami punya budaya indah yang tidak dibicarakan oleh media, masyarakat Pakistan sangat murah hati, baik hati, dan ramah. Selain itu, saya ingin mengundang semua orang untuk mengunjungi negara saya dan mencoba masakan Pakistan yang paling mewah dan menjelajahi negara kami yang mempesona," ungkapnya.

Siapa penyelenggara Miss Universe Pakistan

 

Kontes kecantikan Miss Universe Pakistan diselenggarakan oleh agensi Yugen Group yang berbasis di Dubai. Mereka memasang iklan pada bulan Maret, mengundang wanita Pakistan untuk mendaftar. 

Agensi tersebut juga memiliki waralaba Miss Universe Bahrain dan Miss Universe Egypt, menurut Independent.

Erica Robin, yang merupakan seorang model profesional, berhasil mengalahkan 10 kontestan teratas dan kemudian masuk 5 besar.

Berbicara tentang kontes tersebut, Josh Yugen, pendiri Yugen Group, mengungkapkan alasannya menggelar Miss Universe Pakistan.

"Kami ingin menggunakan pendekatan lokal tanpa mengubah dinamika merek Miss Universe. Kami ingin menunjukkan wanita Pakistan yang sangat percaya diri dan menjadi lambang sebuah mimpi yang menjadi kenyataan," ungkapnya.

Dia juga mengklaim bahwa ada ratusan wanita Pakistan yang mendaftar untuk mengukuti Miss Universe Pakistan.

Yugen Group mengumumkan pada bulan Maret bahwa mereka telah memperoleh hak atas kompetisi tersebut.



(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia