5 Makanan Indonesia 'Warisan' Belanda: Spikoe hingga Perkedel

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
18 September 2023 12:50
Selat Solo. (Dok. Pemerintah Kota Yogyakarta)
Foto: Selat Solo. (Dok. Pemerintah Kota Yogyakarta)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki kekayaan budaya, bahasa, sumber daya alam, hingga kuliner yang beragam. Sebagai negara jajahan Belanda, sejumlah kuliner yang familier di Indonesia ternyata adalah makanan hasil adaptasi kebudayaan kompeni.

Meskipun menggunakan resep yang serupa dengan warisan Belanda, cita rasa yang dimiliki makanan-makanan tersebut sudah sesuai dengan selera masyarakat Indonesia.

Berikut adalah daftar makanan Indonesia hasil 'warisan' Belanda.

1. Spikoe

Spikoe Resep KunoFoto: Instragram @srk_spikoeresepkuno
Spikoe Resep Kuno

Spikoe atau kue lapis Surabaya adalah salah satu makanan khas Indonesia yang ternyata adalah hasil 'warisan' Belanda. Nama 'Spikoe' berasal dari bahasa Belanda, yakni 'Speekok'.

Pada zaman dahulu, Spikoe disajikan sebagai makanan pelengkap jamuan minum teh bangsawan Belanda. Umumnya, Spikoe diisi dengan selai yang dioleskan di setiap lapisannya. Selain itu, beberapa Spikoe juga dimodifikasi dengan diberikan topping tambahan kismis.

2. Klappertart

Klappertart. (Dok. bppbj.jakarta.go.id)Foto: Klappertart. (Dok. bppbj.jakarta.go.id)

Klappertart adalah salah satu makanan khas Manado, Sulawesi Utara. Makanan manis dan gurih ini berasal dari kata 'klapper' yang merujuk pada kata 'kelapa' dan 'taart' yang berarti 'kue' dalam bahasa Belanda.

Mengutip dari essay berjudul Klappertaart: an Indonesian-Dutch influenced traditional food, para pedagang Belanda yang datang ke Manado memperkenalkan resep Klappertart setelah menyadari kekayaan hasil kelapa Indonesia yang melimpah.

Makanan yang dikonsumsi oleh bangsa Belanda golongan menengah ke atas ini menggunakan bahan dasar daging kelapa, kacang kenari, kismis, kayu manis, dan tepung terigu.

3. Semur

Semur adalah salah satu makanan olahan daging yang populer di tengah masyarakat Indonesia. Namun, tak banyak yang tahu bahwa makanan dengan cita rasa yang khas dengan selera orang Indonesia ini sebenarnya 'warisan' Belanda.

Melansir dari laman Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Semur berasal dari kata 'Smoor' yang dalam bahasa Belanda berarti masakan yang direbus dengan tomat dan bawang secara perlahan. Makanan berkuah ini muncul ketika bangsa Belanda meracik lada, kayu manis, jahe, kemiri, kecap, dan cengkeh.

"Ketika itu, orang Eropa yang bisa memasak dengan rempah-rempah dianggap sebagai kalangan aristokrat. Hidangan semur ini diterima dengan baik oleh lidah kaum priyayi Belanda, dan menjadi menu rijsttafel," kata ahli kajian budaya, Dr. Phil Lily Tjahjandari, dikutip Senin (18/9/2023).

4. Selat Solo

Selat Solo. (Dok. Pemerintah Kota Yogyakarta)Foto: Selat Solo. (Dok. Pemerintah Kota Yogyakarta)

Selat Solo adalah makanan khas Jawa yang juga disebut sebagai Bistik Jawa. Makanan dengan rasa asam manis ini muncul dari kolaborasi antara pihak Keraton dan Belanda pada zaman penjajahan.

Mengutip laman indonesia.go.id, Selat Solo adalah perpaduan bistik dan salad yang berasal dari kata 'slachtje' dan 'biefstuk' dalam bahasa Belanda. Makanan ini muncul setelah bangsa Belanda kurang cocok dengan makanan dari Keraton yang dominan terbuat dari sayur.

Di Eropa, daging untuk steak disajikan dalam ukuran besar dan dimasak setengah matang. Namun, Raja-raja Kasunanan Solo tidak terbiasa mengonsumsi sajian daging yang diolah setengah matang.

Akhirnya, daging yang seharusnya dimasak setengah matang dimodifikasi menjadi daging sapi cincang yang dicampur sosis, tepung roti, dan telur. Bahan-bahan tersebut dicampur dan dibentuk memanjang, seperti lontong dan dibungkus daun pisang.

Olahan daging tersebut lalu dikukus hingga matang dan didiamkan hingga dingin. Setelah itu, olahan daging tersebut diiris tebal dan digoreng dengan sedikit margarin.

5. Perkedel

Ilustrasi Perkedel. (Dok. Freepik)Foto: Ilustrasi Perkedel. (Dok. Freepik)

Makanan berbahan dasar kentang ini terinspirasi dari kudapan khas Belanda, frikadeller. Dalam bahasa Belanda, frikadeller memiliki arti sebagai daging giling yang dipadatkan dan digoreng.

Jika frikadeller menggunakan daging giling sebagai bahan utama, perkedel khas Indonesia menggunakan bahan utama kentang yang dilengkapi dengan campuran daging ayam, bawang putih, lada, garam, dan telur.


(hsy/hsy) Next Article Riset: 2 Makanan Ini Bisa Picu Kanker Usus Besar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular