Cak Imin Buka Suara Dituding Mencuri PKB dari Gus Dur

Wiji Nur Hayat, CNBC Indonesia
Rabu, 06/09/2023 06:15 WIB
Foto: Cak Imin dalam syukuran 1 Abad NU 25 Tahun PKB. (Tangkapan layar youtube DPP PKB)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar telah ditunjuk sebagai Cawapres Anies Baswedan. Pria yang kerap disapa Cak Imin tersebut punya polemik panjang di partai yang ia pimpin sekarang.

Ini bermula dari konflik dirinya dengan sang paman, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Sampai ada isu soal kudeta Gus Dur yang dilakukan Cak Imin. Lantas apakah hal itu benar? Cak Imin pun blak-blakan.

Mengutip CNN Indonesia, Cak Imin membantah tudingan tersebut. Cak Imin bahkan menyebut bahwa dirinya yang dikudeta dengan diberhentikan dari Ketua Umum PKB.


"Selalu muncul, setiap pemilu selalu dimunculkan, dibesarkan, tentu musiman lah saya bilang. Tetapi tuduhan saya berkhianat itu sama sekali tidak beralasan," kata Cak Imin seperti ditulis Rabu (6/9/2023).

"Bahkan ada yang bilang saya kudeta, yang benar adalah justru saya dikudeta, dikudeta oleh orang-orang yang kemudian Gus Dur memberhentikan saya," imbuhnya.

Hasil muktamar PKB pada 2005 di Semarang menetapkan Cak Imin menjadi Ketua Umum PKB dan menjadikan Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syura. Kekuasaan Imin tak bertahan lama.

Dalam Muktamar Luar Biasa PKB 2008 di Parung, Bogor, Ali Masykur Musa ditetapkan sebagai Ketua Umum DPP PKB. Penetapan itu berdasarkan hasil rapat antara Gus Dur selaku Ketua Dewan Syura PKB bersama tim asistensi.

Foto: Cak Imin dalam syukuran 1 Abad NU 25 Tahun PKB. (Tangkapan layar youtube DPP PKB)
Cak Imin dalam syukuran 1 Abad NU 25 Tahun PKB. (Tangkapan layar youtube DPP PKB)

Saat itu, putri Gus Dur Yenny Wahid sedang mengemban amanah Sekretaris Jenderal.

"Satu-satunya ketua umum yang dipecat Gus Dur tidak melawan hanya saya, bahkan setelah saya serahkan, kemudian kepemimpinan diambilalih oleh Ali Masykur sebagai Wakil Ketua Umum dan Yenny sebagai Sekjen," tutur Imin.

Imin pun mengklaim dirinya ikhlas ketika tak lagi menduduki kursi ketum. Tak hanya itu, ia pun mengaku tak ambil andil saat PKB dibawah kepemimpinan Ali dan Yenny.

"Terjadi kepemimpinan lebih kurang satu tahun, dan saya tidak ikut-ikut, saya kembali jadi salah satu ketua. Dalam proses kepemimpinan Ali Masykur dan Yenny inilah hasil kudeta terhadap saya," jelas Imin.

Imin kemudian menyebut PKB dengan Ketua Umum Ali dan Yenny sebagai Sekjen tak dianggap sah oleh KPU lantaran Ali dianggap bukan ketua umum resmi.

Akibat hal tersebut, menurut Imin, internal PKB kemudian mencoba mencari titik temu antara kubu Yenny dan Ali dengan dirinya demi PKB bisa mendaftar mengikuti pemilu. Namun, Imin menyebut titik temu itu tak ditemukan.

"Bukan Ketum, maka harus ganti Ketum supaya bisa daftar ke KPU, karena harus daftar ke KPU maka yang sah di KPU adalah tanda tangan saya sebagai ketum dan Yenny Sekjen," ujar Imin.

"Karena tidak bisa terjadi (titik temu), kita cari jalan, supaya PKB bisa daftar, jalan yang paling singkat itu apa? Legalitas, legalitas atas kepemimpinan, nah saya ketum tanda tangan sendiri dengan wakil sekjen tidak mungkin, Ali Masykur Wakil ketua umum tanda tangan dengan Sekjen, gak bisa diterima KPU, dicoba gagal," imbuhnya.

Kemudian, Imin menyebut jalan yang ditempuh agar PKB bisa mendaftar ke KPU adalah dengan penggantian Yenny oleh Lukman Edy sebagai Sekjen. Saat itu, kata Imin, barulah KPU menerima PKB sebagai peserta pemilu.

"Begitu gagal kita cari jalan, satu satunya jalan adalah pengangkatan Yenny sebagai sekjen itu tidak sah, karena Yenny diangkat bukan muktamar, Yenny diangkat sebagai Sekjen di tengah jalan. Pergantian itu lah berkonsekuensi agak ribet segala macam," kata dia.

Lebih lanjut, Imin kemudian menuturkan momen ketika Gus Dur disebut terkejut saat mengetahui dirinya bersedia secara sukarela untuk dipecat dari posisi Ketua Umum.

"Yang kemudian sampai hampir gagal ikut pendaftaran itu, Gus Dur manggil saya, 'Saya gak nyangka kamu mau saya berhentikan...ya sudah kamu buat surat pengunduran diri sekarang, ini sudah ada drafnya'. Siap saya tanda tangan surat pengunduran diri, agar semua smooth," katanya.

Imin menyebut surat itu kemudian tak pernah dikeluarkan karena perintah Gus Dur yang mengatakan hanya boleh dikeluarkan ketika Gus Dur butuh.

"Saya kasih kepada Gus Dur. Apa yang terjadi? 'Surat saya terima min, tapi tolong kamu sendiri yang simpan, nanti kamu keluarkan kalau benar-benar saya butuhkan'. Sampai hari ini, tidak pernah diminta Gus Dur surat itu ada di tempat saya," katanya.


(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Daya Beli Tertekan, Perawatan Diri Tetap Jadi Prioritas