Orang AS Makin Pelit, 3 Pekerjaan Ini Paling Jarang Dapat Tip

Jakarta, CNBC Indonesia - Warga Amerika dikabarkan kian ketat alias pelit dalam memberikan tip atas suatu jasa layanan hingga memunculkan fenomena 'tipflasi'. Fenomena di mana konsumen yang memberikan tip semakin berkurang, mulai mengurangi atau sama sekali tak memberikan tip.
Disebutkan, hal itu dipicu melonjaknya biaya-biaya, menyebabkan konsumen mengurangi tip, seperti untuk penata rambut, pelayan dan pengemudi ride sharing.
CNBC Make It melansir hasil survei Bankrate terhadap 2.000 orang dewasa, persentase orang Amerika yang memberi tip pada pelayan mereka terus menurun menjadi 65% tahun ini dari 77% pada 2019. Sementara, laporan penganggaran konsumen NerdWallet menyebutkan, banyak juga yang merasakan tekanan tambahan untuk memberi tip di tengah munculnya permintaan tip otomatis pada kios dan aplikasi swalayan.
Di sisi lain, penyedia penggajian Gusto mencatat, pada bulan Juni, karyawan non-restoran di bidang rekreasi dan perhotelan, pekerja yang secara historis tidak mengumpulkan tip, menghasilkan rata-rata $1,25 per jam, naik 30% dari empat tahun lalu.
Berikut jenis pekerjaan jasa di AS yang menerima tip paling sedikit atau tidak ada tip sama sekali, hasil survei CNBC Make It, dikutip Sabtu (29/7/2021):
Pesanan Bawa Pulang
Saad Kabir, koordinator rekrutmen di New York City Public Schools, mengatakan dia "selalu" memberi tip setidaknya 20% saat dia makan di luar. Karena dia yakin para pelayan restoran berhak mendapatkan kompensasi tambahan untuk mengantarkan makanan dari meja ke meja.
Tapi dengan pesanan bawa pulang, dia lebih cenderung melewatkan tip. "Jika saya pergi dan mengambil makanan sendiri, saya tidak bisa [memberi tip]," katanya.
Namun, pakar etiket Thomas Farley mengatakan bahwa sebaiknya tetap memberikan tip untuk pesanan bawa pulang. Karena, dibutuhkan jasa dan waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkannya.
Jika itu makanan cepat saji atau Anda mengambil barang yang sudah dikemas sebelumnya dari rak, Farley mengatakan Anda tidak perlu memberi tip. Tetapi dalam kasus lain, terutama jika pesanan untuk lebih dari satu orang, Anda harus menyisakan setidaknya 10-15% persen.
Jasa Ride Sharing atau Taksi Online
Beberapa warga AS mungkin pada prinsipnya tidak memberi tip kepada taksi online atau karena tarifnya mahal. Tetapi bagi Haley Truchan, alasannya jauh lebih sederhana, dia lupa.
"Itu adalah sesuatu yang harus saya beri tip 20%, tetapi saya buruk dalam memberi tip pada Uber karena ini merupakan langkah tambahan tambahan," katanya kepada CNBC Make It.
"Begitu saya sampai di lokasi saya, saya tidak selalu ingat untuk masuk kembali ke aplikasi Uber dan memberi tip."
Memberi tip, secara umum, telah "di luar kendali" di AS, tambah Truchan. Terutama di New York, yang sudah menjadi salah satu kota termahal di negara ini.
"Saya suka menghemat uang sebanyak yang saya bisa tinggal di Manhattan."
Farley menyampaikan bahwa saat membayar taksi, Anda membayar harga kenyamanan, dan tip Anda harus mencerminkan hal itu. Bahkan jika biaya perjalanan lebih tinggi dari yang Anda perkirakan, tip setidaknya harus sekitar 20% dari total biaya.
Layanan Buruk
Sementara itu, Yonas Haile ketika bertemu dengan pekerja kasar atau merasa tertekan untuk memberi tip, dia tidak akan mau memberikan tip.
"Saya tidak pernah memberi tip untuk layanan yang buruk," kata Haile, seorang konsultan bisnis kecil.
"Saya juga merasa tidak nyaman memberi tip ketika seseorang mengharapkannya terlalu banyak ... atau jika seseorang memaksakan tip dan membicarakannya."
Pakar etiket lainnya, Diane Gottsman mengatakan bahwa sebisa mungkin jangan tidak memberikan tip walau layanan yang diterima di bawah standar. Anda dapat memberi tip lebih sedikit dari biasanya, tetapi jangan melewatkan tip sama sekali kecuali pengalamannya "benar-benar mengerikan.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]