Kesalahan Terbesar Menulis CV/Resume Menurut Eks Bos Google
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat melamar pekerjaan, pelamar harus menyertakan dokumen yang diperlukan perusahaan, salah satunya adalah resume.
Sepintas, CV dan resume terlihat sama, padahal keduanya adalah hal yang berbeda. Secara umum, resume berisi rangkuman atau gambaran singkat terkait keahlian untuk posisi tertentu.
Melansir dari CNBC Make It, para pelamar harus memerhatikan bahwa resume tidak boleh mengandung kesalahan ejaan kalimat, tidak melebihi dua halaman, dan menghindari penulisan daftar keahlian tanpa memberikan bukti penguasaan.
Menurut CEO Continuum sekaligus mantan talent acquisition Google, Nolan Church, salah satu 'red flag' utama yang sering ditemukan pada resume pelamar adalah isi yang terlalu bertele-tele dan tidak berbobot.
"Ketika orang menggambarkan apa yang telah mereka lakukan (di pekerjaan sebelumnya), mereka sering kesulitan untuk menjelaskannya secara singkat," ujar Church, dikutip Jumat (21/7/2023).
"Di bawah setiap judul pekerjaan, seharusnya ada serangkaian poin satu baris. Namun, orang-orang sering menuliskannya dalam tiga hingga empat kalimat per poin," paparnya.
Menurut Church, jika pelamar tidak dapat menjelaskan secara singkat tentang apa yang telah dilakukan selama berkarier maka kemungkinan besar tidak dapat berkomunikasi secara lugas di tempat kerja.
"Tidak ada peluang sama sekali bagi Anda untuk melanjutkan proses seleksi," kata Church.
Sebagai tips, Church menyarankan para calon pelamar perusahaan untuk memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang, seperti ChatGPT atau Grammarly. Menurutnya, kedua perangkat lunak tersebut dapat membantu untuk meringkas kalimat.
"Menggunakan alat bantuan, seperti ChatGPT atau Grammarly dapat dengan mudah membantu Anda. Bukan hanya tanda baca, tetapi juga tata kepadatan bahasa. Mereka (ChatGPT dan Grammarly) dapat membantu Anda untuk meringkas kalimat," ungkap Church.
Selain itu, Church juga menyarankan calon pelamar meminta orang lain untuk membaca resume yang telah dibuat, setelah itu meminta saran sebelum dikirim ke perusahaan.
"Pada dasarnya saya percaya bahwa setidaknya lima hingga sepuluh orang harus memberikan umpan balik (feedback) untuk resume Anda," kata Church.
"Hubungi orang-orang dalam jaringan Anda yang telah berhasil dalam karier mereka dan tanyakan apakah mereka bersedia melihatnya," lanjutnya.
Lalu, Church menegaskan para pelamar untuk selalu mengoptimalkan resume agar dapat dipahami dalam waktu sepuluh detik. Sebab, rata-rata waktu yang dimiliki rekruter untuk membaca resume sangat singkat.
"Poin-poin singkat dan kalimat pendek akan memberi mereka (rekruter) kesempatan untuk mendapatkan semua poin penting dalam karier Anda secara langsung," pungkas Church.
(hsy/hsy)